Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) cetak sejarah baru jumlah penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dalam setahun. Di tahun ini tercatat 50 perusahaan melantai di BEI dan merupakan jumlah pencapaian terbanyak BEI semenjak privatisasi pada 1992.
PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) menjadi emiten ke-50 yang tercatat di papan BEI pada tahun ini. Manajemen BEI optimistis jumlah ini akan terus meningkat. Saat ini, masih terdapat 14 perusahaan lagi yang akan IPO di tahun ini.
"Kami berharap akan semakin banyak perusahaan mencatatkan efeknya sebagai pilihan untuk pendanaan jangka panjang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan negara,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, Jumat (09/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Selain pencatatan saham, sepanjang 2018 telah terbit 79 emisi obligasi dan sukuk dengan total nilai emisi sebesar Rp 97,24 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) dengan total nilai emisi Rp 173,78 triliun.
Selain itu juga Exchange Traded Fund (ETF) sebanyak 8 Kontrak Investasi Kolektif dengan total nilai awal penerbitan Rp 53,9 miliar, dan 3 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total nilai awal penerbitan Rp 3,62 triliun.
BEI berkomitmen untuk mendorong peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat melalui berbagai upaya, termasuk berinteraksi dan secara langsung berperan aktif mendatangi kantong-kantong entrepreneur di berbagai daerah di Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Upaya yang Dilakukan
Salah satu komitmen BEI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai opsi pendanaan bagi perusahaan melalui Pasar Modal, yaitu melalui edukasi Pasar Modal dan go public dalam bentuk workshop go public maupun one-on-one meeting.
Sepanjang tahun ini, BEI telah menyelenggarakan 27 workshop go public di berbagai kota. BEI saat ini memiliki 30 Kantor Perwakilan yang tersebar hampir di seluruh provinsi yang secara aktif memberikan edukasi kepada perusahaan.
Meningkatnya jumlah emiten yang tercatat diharapkan akan memberi investor semakin banyak pilihan instrumen investasi, mengakselerasi pertumbuhan perusahaan, dan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. (Felicia Margaretha)
Advertisement