Usai Pilpres 2019, Investor Asing Borong Saham Capai Rp 1,16 Triliun

Aksi beli investor asing cukup deras di pasar saham usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Apr 2019, 11:48 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2019, 11:48 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi beli investor asing cukup deras di pasar saham usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Berdasarkan data RTI, Kamis (18/4/2019), pada sesi pertama pukul 11.34 waktu JATS, aliran dana investor asing mencapai Rp 1,16 triliun di pasar regular. Total transaksi harian saham mencapai Rp 7,1 triliun pada perdagangan Kamis pekan ini.

Masuknya aliran dana investor asing ini turut memperkuat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jelang penutupan sesi pertama, IHSG naik 50,62 poin atau 0,78 persen ke posisi 6.532,16. Indeks saham LQ45 mendaki 0,99 persen ke posisi 1.034,04. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 209 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 162 saham melemah dan 133 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.636,33 dan terendah 6.520,23.

Dalam laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia disebutkan kalau usai Pemilu 2019 diharapkan aliran dana asing masuk ke pasar saham Indonesia. Potensi dana asing yang masuk mencapai USD 1 miliar-USD 1,5 miliar.

Berdasarkan laporan Ashmore, aliran dana investor asing masuk pada tahun pemilu mencapai USD 2,1 miliar. Secara year to date (ytd), aliran dana investor asing yang masuk mencapai USD 1 miliar pada 2019.

 

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Turut Perkuat Rupiah

Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller tengah menghitung mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Aliran dana investor asing masuk ke pasar saham Indonesia turut memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS sempat melempem ke posisi Rp 14.005 pada awal perdagangan. Kini dolar AS bergerak di kisaran Rp 14.040.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual menuturkan, Pemilu 2019 berjalan lancar dan aman mendukung pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun, ia menilai penguatan dolar AS ini belum terlalu signifikan.

Hal ini mengingat hasil penghitungan sementara Pemilu 2019 oleh sejumlah survei sesuai perkiraan pasar. Pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Ma’ruf Amin unggul berdasarkan hasil hitung cepat Pilpres 2019 oleh sejumlah lembaga survei.

"Ini seperti perkiraan, tidak ada perubahan signifikan. Yang penting Pemilu lancar dan aliran modal masuk. Tidak ada euforia," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, dari eksternal, David menilai, kalau adanya harapan Amerika Serikat dan China akan temui kesepakatan menjadi katalis positif. Ditambah pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I 2019 sebesar 6,4 persen yang di atas perkiraan juga mendukung pergerakan rupiah.

David perkirakan, rupiah bergerak di kisaran 14.000-14.060 per dolar AS pada Kamis pekan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya