Investor Asing Beli Saham Rp 1,4 Triliun, IHSG Menguat 25,67 Poin

Investor asing beli saham Rp 1,4 triliun di pasar reguler sehingga menopang penguata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Apr 2019, 16:18 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2019, 16:18 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing topang penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (18/4/2019), IHSG menguat 25,67 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.507,22. IHSG naik 0,60 persen ke posisi 1.030,11. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Penguatan IHSG mulai terbatas pada sesi kedua perdagangan saham. Padahal, awal sesi perdagangan, IHSG sempat menguat signifikan 1,35 persen ke posisi 6.568,84 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Sebanyak 206 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 212 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.636,33 dan terendah 6.487,22.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 523.125 kali dengan volume perdagangan 14,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,4 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.043.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan naik 1,56 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham konstruksi menguat 1,36 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 1,2 persen.

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi turun 1,4 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 0,67 persen dan sektor saham tambang susut 0,20 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham HRME melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham, saham SAPX mendaki 24,32 persen ke posisi Rp 690 per saham, dan saham APEX menanjak 22,48 persen ke posisi Rp 790 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham INRU merosot 16,67 persen ke posisi Rp 600 per saham, saham MLTP melemah 10,45 persen ke posisi Rp 1.200 per saham, dan saham TELE terpangkas 5,66 persen ke posisi Rp 680 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,54 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi terpangkas 1,43 persen, dan bukukan penurunan terbesar.

Lalu indeks saham Jepang Nikkei susut 0,84 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,40 persen, indeks saham Singapura melemah 0,03 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,32 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kata Analis

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Artha Sekuritas Indonesia, Frederik Rasali menuturkan, penguatan IHSG menjadi terbatas karena usai Pemilu 2019 yang tertib sehingga dianggap kondisi Indonesia stabil. Sedangkan sentimen eksternal, Frederik menilai hanya pengaruhi secara umum.

Sementara itu, Kepala Riset PT RHB Sekuritas Indonesia, Henry Wibowo menilai, pelaksanaan pemilu berjalan lancar berdampak positif untuk IHSG. Akan tetapi, pelaku pasar menanti kejelasan hasil resmi pelaksanaan Pemilu 2019. Oleh karena itu, IHSG belum bergerak reli signifikan pada perdagangan Kamis pekan ini.

Selain itu, Henry mencermati, pelaku pasar melepas saham-saham barang konsumsi sehingga menekan IHSG.

Dengan melihat kondisi ini, Henry menilai justru menjadi kesempatan bagi pelaku pasar untuk memburu sejumlah saham terutama di sektor saham konstruksi, perbankan dan properti, serta infrastruktur.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya