Sektor Konstruksi Memimpin, IHSG Dibuka Menguat

Pada perdagangan rabu (10/7/2019) IHSG dibuka di zona hijau

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Jul 2019, 09:24 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 09:24 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dibuka menguat pada perdagangan Rabu (10/7/2019). Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.150.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 waktu JATS, IHSG dibuka di angka 6.393. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.407,83 dan terendah 6.393,19.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 49.880 kali dengan volume perdagangan saham 1,7 miliar saham. Sedangkan nilai transaksi harian saham Rp 531 miliar.

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,18 persen ke posisi 1.020,69. Sebagian besar indeks acuan mengalami penguatan.

Sebanyak 146 saham menguat. Sedangkan 32 saham melemah dan 120 saham diam di tempat. Investor asing beli saham Rp 33,9 miliar di pasar regular. 

Sebagian besar sektor saham mengalami penguatan. Sektor saham konstruksi memimpin penguatan 0,91 persen. Disusul sektor aneka industri yang naik 0,56 persen dan sektor pertambangan menguat 0,37 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham ARKA naik 50 persen ke posisi Rp 236 per saham, saham INOV melonjak 49 persen ke posisi Rp 250 per saham, dan saham TRIO menanjak 30 persen ke posisi Rp 163 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menekan penguatan IHSG antara lain saham NICK melemah 12,95 persen ke posisi Rp 278 per saham dan saham GOLD merosot 11,2 persen ke posisi Rp 392 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diluar Prediksi

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah pada perdagangan saham hari ini. Minimnya sentimen positif dinilai sulit mengkerek indeks untuk bergerak naik.

Analis PT Artha Sekuritas, Juan Harahap mengungkapkan, pergerakan IHSG memang masih terbatas sejak pekan kemarin. Alhasil, indeks menurutnya tetap akan berada di level 6.300.

"Masih berpeluang melemah, melihat minimnya sentimen pendorong indeks. Selain itu, secara teknikal rentang penguatan juga sudah terbatas," papar dia, Rabu (10/7/2019).

Di sisi lain, Juan menjelaskan, pelaku pasar melihat potensi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat semakin menipis. Ini kemudian menyurutkan ketertarikan pasar dalam bertransaksi di pasar saham.

"Oleh karena itu IHSG kemungkinan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level support 6.363 dan resistance 6.414," tambahnya.

Setali tiga uang, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat melihat tren bearish (pelemahan) memang masih kentara pada laju IHSG. Karenanya, dia memproyeksi indeks akan ditutup memerah.

"Potensi IHSG akan bergerak ke teritori negatif di kisaran support resistance 6323-6400," kata dia.

Untuk itu, sejumlah saham yang dapat dikoleksi investor menurut Lanjar ialah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan Juan menganjurkan investor untuk membeli saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT XL Axiata Tbk (EXCL), hingga PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya