Virus Corona Jadi Pandemi, IHSG Dibuka Jatuh ke Bawah 5.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh pada perdagangan Kamis ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Mar 2020, 09:13 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 09:13 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh pada perdagangan Kamis ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.454.

Pada prapembukaan perdagangan saham, Kamis (12/3/2020), IHSG jatuh 113 poin atau 2,20 persen ke posisi 5.040,96. IHSG melanjutkan pelemahan pada pukul 09.00, dengan turun 185,86 atau 3,61 persen ke posisi 4.968,24.

Adapun indeks saham LQ45 turun 5,13 persen ke posisi 777,63. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.040,96 dan terendah 4.958,44. Sebanyak 188 saham melemah, kemudian 35 saham menguat dan 60 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 21.446 kali dengan volume perdagangan 261,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,3 miliar.

Investor asing jual saham Rp 55,6 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.545.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. pelemahan dipimpin sektor industri dasar yang turun 5,72 persen. Disusul sektor aneka industri yang terjun 4,22 persen dan sektor keuangan melemah 4,02 persen.

Saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG terjun diantaranya WIKA yang turun 15,36 persen ke Rp 1.195 per lembar saham, PTPP melemah 12,78 persen ke Rp 795 per lembar saham dan CTRA turun 12,8 persen ke Rp 685 per lembar saham.

Saham yang menguat antara lain APEX naik 34,55 persen ke Rp 148 per saham, BACA naik 23,81 persen ke Rp 520 per saham dan PRIM naik 19,42 persen ke Rp 332 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bursa Saham Asia Rontok Usai WHO Umumkan Virus Corona Pandemi Global

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia jatuh di perdagangan pagi ini setelah Dow Jones Industrial Average jatuh karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global.

Dikutip dari laman CNBC, Kamis (12/3/2020), di Jepang, Nikkei 225 turun 1,74 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 1,78 persen. Kospi Korea Selatan tergelincir 0,84 persen.

Sementara itu, saham di Australia turun di perdagangan pagi, dengan S & P / ASX 200 turun 2,64 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,62 persen lebih rendah.

Investor menunggu pidato Oval Office oleh Presiden AS Donald Trump, di mana ia diperkirakan akan mengungkap rincian rencana stimulus ekonominya untuk menangani dampak ekonomi dari wabah virus Corona.

 

Pandemi Global

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Itu terjadi setelah WHO menyatakan COVID-19 pandemi global pada hari Rabu.

“Kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, dan oleh tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Kami telah membunyikan bel alarm dengan keras dan jelas," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya