Ikuti Wall Street, Bursa Asia Melonjak

Indeks Nikkei Jepang memimpin kenaikan di antara indeks saham lainnya dengan menguat 5,03 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Mar 2020, 09:01 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 09:01 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik melonjak pada perdagangan Rabu terdorong oleh kenaikan bursa saham di AS (Wall Street). Investor tengah menunggu kesepakatan stimulus besar-besaran di AS.

Mengutip CNBC, Rabu (25/3/2020), indeks Nikkei Jepang memimpin kenaikan di antara indeks saham lainnya dengan menguat 5,03 persen. Sedangkan indeks Topix naik 4,45 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan juga melonjak 3,87 persen, sementara indeks Kosdaq bertambah 3,43 persen.

Di Australia, S&P/ASX 200 melonjak 4,08 persen karena sektor-sektor sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi, dengan subindex keuangan naik lebih dari 5 persen karena saham bank-bank besar juga menghijau.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 1,21 persen lebih tinggi.

Investor menunggu perkembangan di Amerika Serikat (AS), dengan anggota parlemen AS tengah membahas RUU stimulus fiskal besar-besaran senilai USD 2 triliun untuk memerangi dampak ekonomi dari pandemi Corona. Pembicaraan memang sudah berlangsung dalam beberapa hari dan saat ini tengah membahas detail akhir.

 

Dow Jones Melonjak 11 Persen, Terbaik Sejak 1933

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Wall Street menghijau pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak dan mencatatkan hari terbaik dalam 87 tahun karena investor yakin bahwa parlemen akan menyetujui paket stimulus yang diajukan oleh pemerintah Donald Trump.

Saat ini ekonomi Amerika Serikat (AS) dan dunia memang tengah menghadapi tekanan yang besar karena adanya pandemi Corona. Pemerintah AS tengah mengajukan undang-undang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi menangkal dampak virus Corona.

Mengutip CNBC, Rabu (25/3/2020), Dow Jones ditutup naik 2.112,98 poin atau 11 persen ke level 20.704,91, membukukan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 1933.

Sedangkan S&P 500 menguat 9,4 persen menjadi 2.447,33 dan membukukan hari terbaik sejak Oktober 2008. Untuk Nasdaq Composite melonjak 8,1 persen menjadi 7.417,86, hari terbaik sejak 13 Maret.

Baik Dow Jones dan S&P 500 rebound dari level terendah sejak akhir 2016.

Pada negosiasi sebelumnya, pemerintah AS dengan parlemen AS belum mencapai kesepakatan. Pada Selasa sebagian besar pelaku pasar menumbuhkan optimisme bahwa kesepakatan akan terjadi.

"Dari sudut pandang pasar, rasanya seperti kita akan melihat sampai pada akhirnya," kata CEO Galaxy Digital Michael Novogratz. Ia pun mulai mengoleksi beberapa saham pada perdagangan Selasa.

Saham Chevron naik lebih dari 22 persen dan memimpin kenaikan pada indeks Dow Jones setelah CEO perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka tidak akan memotong dividen. Saham American Express dan Boeing juga menguat lebih dari 20 persen.

Sektor saham energi adalah membukukan kinerja terbaik di S&P 500 dengan melonjak 16,3 persen, sementara sektor industri dan keuangan masing-masing melonjak lebih dari 12 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya