Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik mengalami kenaikan pada hari Kamis, mengikuti lonjakan pembelian terbesar di Wall Street sejak tahun 2008 setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif yang lebih tinggi selama 90 hari untuk semua negara kecuali China.
Dikutipd ari CNBC, Kamis (10/4/2025), Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 7,38%, sementara indeks Topix yang lebih luas menguat 7,12%.
Baca Juga
Indeks Kospi di Korea Selatan melonjak 5%, sedangkan indeks Kosdaq yang mencakup saham-saham berkapitalisasi kecil naik 4,61%.
Advertisement
Indeks S&P/ASX 200 di Australia dibuka dengan kenaikan 6%.
Para investor akan mencermati pergerakan saham-saham China, menyusul keputusan AS yang menaikkan tarif impor dari Tiongkok menjadi 125% setelah Beijing mengumumkan rencana untuk membalas dengan mengenakan tarif sebesar 84% terhadap barang-barang asal Amerika Serikat.
Kontrak berjangka untuk indeks saham Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 20.180, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih lemah dibandingkan penutupan HSI pada hari Rabu di angka 20.264,49.
Â
Penundaan Tarif Impor AS
Kontrak berjangka AS turut menguat setelah janji Trump untuk menangguhkan tarif terhadap beberapa mitra dagang selama 90 hari memicu lonjakan besar di Wall Street.
Di sisi lain, indeks S&P 500 yang mencakup saham-saham besar melonjak 9,52% ke level 5.456,90, mencatatkan kenaikan harian terbesar sejak tahun 2008 sekaligus menjadi lonjakan terbesar ketiga dalam sejarah pasca-Perang Dunia II.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 2.962,86 poin atau 7,87% ke level 40.608,45, menjadi kenaikan persentase terbesar sejak Maret 2020. Indeks Nasdaq Composite melesat 12,16% ke posisi 17.124,97, menandai lonjakan harian terbesar sejak Januari 2001 dan hari terbaik kedua sepanjang sejarah.4o  Â
Advertisement
