Raffi Ahmad dan Ari Lasso Pamer Saham MCAS, Begini Respons Manajemen M Cash

Sekretaris Perusahaan MCAS Rachel Stephanie M mengatakan, perseroan tidak memiliki hubungan bisnis dengan Raffi Ahmad dan Ari Lasso.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Jan 2021, 20:36 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2021, 19:45 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) angkat suara soal artis papan atas sekaligus influencer Raffi Ahmad dan Ari Lasso yang merekomendasikan saham perusahaan.

Sekretaris Perusahaan MCAS Rachel Stephanie M mengatakan, perseroan tidak memiliki hubungan bisnis dengan Raffi Ahmad dan Ari Lasso.

"Perseroan ataupun grup Perseroan tidak melakukan endorsement dengan kedua public figure tersebut untuk merekomendasikan saham Perseroan," ujar dia dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (5/1/2020).

Rachel juga mengatakan, tidak ada kejadian signifikan usai saham perseroan direkomendasikan oleh Raffi Ahmad dan Ari Lasso.

"Tidak ada Informasi  ataupun kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan, “ ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Fenomena Baru

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara, Direktur perdagangan dan pengaturan anggota bursa BEI, Laksono Widodo menyebut ini sebagai fenomena baru. Hal ini marak terjadi transaksi oleh retail dan juga fenomena melibatkan influencer di media sosial.

Dia mengatakan, situasi ini mestinya dapat disikapi sebagai potensi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.  

"Walaupun ada aturan mengenai ini, approach yang akan di pakai adalah persuasi dan edukasi kepada para influencer. Kita melihatnya positif, membantu kita untuk market deepening," kata dia.

Oleh karena itu, menurut Laksono, para influencer ini perlu untuk diajak duduk bersama. "Kita perlu ajak mereka diskusi supaya tahu risiko-risiko dan dampaknya secara keseluruhan," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya