Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan pertemuan dengan pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla. Pertemuan ini akan digelar pada Februari 2021. Mundur dari yang semula dijadwalkan pada Januari 2021.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim, CEO Tesla Elon Musk telah menanggapi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengirimkan timnya ke Indonesia pada Januari 2021. Undangan ini untuk menjajaki peluang investasi kendaraan listrik Tesla ke Tanah Air.
"Tesla akan kirim timnya awal Januari nanti di Indonesia untuk follow up pembicaraan pak Presiden (Jokowi) dengan pemilik Tesla Elon Musk," kata Agus Gumiwang dalam konferensi pers akhir tahun Kemenperin secara virtual, Senin, 28 Desember 2020.
Advertisement
Baca Juga
Adapun pertemuan tersebut salah satunya akan membahas kerja sama untuk pengembangan industri mobil listrik Tanah Air. Kabar kerj asama Indonesia dengan Tesla itu juga mempengaruhi sentimen pasar saham.
Seperti diketahui, harga saham sejumlah emiten pertambangan yang terkait dengan industri kendaraan listrik sempat melaju kencang, seperti PT Timah Tbk. (TINS), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan juga PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Namun, saham PT Aneka Tambang Tbk dan PT Timah Tbk (TINS) sempat merosot.
Saham ANTM sempat turun 1,89 persen ke posisi Rp 3.120 per saham pada 15 Januari 2021. Koreksi saham ANTM ini pun berlanjut pada 18 Januari 2021, bahkan saham ANTM kena auto rejection bawah (ARB). Saham ANTM turun 6,73 persen ke posisi Rp 2.910 per saham. Nilai transaksi Rp 2,8 triliun. Saham ANTM pun kembali melemah 6,87 persen ke posisi Rp 2.710 per saham.
Hal itu membuat para pemain saham ritel gemas, hingga ultimatum kepada bos Tesla Elon Musk lewat media sosial twitter.
Saat itu Elon Musk menggunggah caption di twitter, "Battery cell production is the fundamental rate-limiter slowing down a suistanable energy future. Very important problem,"
"Masalah paling penting saat ini adalah kamu dan tim kamu jadi ke sini apa kagak, the nyangkuters membutuhkan kamu,” seperti dikutip dari akun @trickyinvestor Kamis (21/1/2021).
Akun tersebut kembali menimpali cuitan sebelumnya dengan menjabarkan kondisi yang baru-baru ini terjadi pada praktik investasi di Indonesia. Beberapa orang ternyata tak segan untuk meminjam uang melalui secara online demi membeli saham emiten.
"Kamu harus datang ke negara yang indah ini, karena ada beberapa orang melakukan hal gila dengan meminta uang pinjol (pinjaman online) dan memakai uang nikah untuk haka (hajar kanan) saham terkait baterai, jadi datanglah atau kami santet?!?” lanjut @trickyinvestor.
Cuitan @trickyinvestor kemudian direspons oleh pengguna lainnya yang meneruskan ultimatum sebelumnya. “Kalo gak kesini kesini, kita boikot Tesla dan colokin pakai charger vivan,” tulis akun @taufichhilman.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Antam Melesat pada 20 Januari 2021
Sebelumnya, gerak saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam makin perkasa pada perdagangan Rabu, 20 Januari 2021. Setelah melemah dua hari, saham Antam mampu menguat 17,71 persen dan mencatatkan nilai transaksi signifikan.
Mengutip data RTI, saham Antam melonjak 17,71 persen ke posisi Rp 3.190 per saham. Sempat melemah pada awal sesi perdagangan dengan dibuka turun 170 poin ke posisi 2.540 per saham.
Saham Antam pun kembali bangkit ke zona hijau. Saham Antam sempat berada di level tertinggi 3.200 dan terendah 2.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 248.945 kali dengan nilai transaksi Rp 5,7 triliun.
Penguatan saham Antam terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang perkasa. IHSG ditutup naik 1,71 persen ke posisi Rp 6.429,75. Indeks saham LQ45 mendaki 2,61 persen ke posisi 1.014,85. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
287 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 211 saham melemah dan 131 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.440,79 dan terendah 6.299,39. Total volume perdagangan 20,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 25,1 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin sektor tambang dengan naik 5,6 persen. Diikuti sektor saham industri dasar 2,51 persen dan sektor saham keuangan menguat 2,33 persen.
Advertisement