Liputan6.com, Jakarta - Di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuaktif, sejumlah saham emiten bank masih lanjutkan penguatan.
Adapun sejumlah saham emiten yang menguat didominasi bank umum kelompok usaha (BUKU) 1 dan 2. BUKU 1 memiliki modal inti kurang dari Rp 1 triliun, sedangkan BUKU 2 memiliki modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.
Mengutip data RTI, Rabu (3/3/201), pukul 10.21 WIB, saham PT Bank Woori Saudara Tbk (SDRA) naik 25 persen ke posisi Rp 975 per saham, saham PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC) naik 25 persen ke posisi Rp 320 per saham.
Advertisement
Baca Juga
Lalu saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) menanjak 25 persen ke posisi Rp 440 per saham, saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) melambung 24,84 persen ke posisi Rp 980 per saham, saham PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) naik 24,76 persen ke posisi Rp 262 per saham.
Selanjutnya saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menanjak 24,59 persen ke posisi Rp 456 per saham, saham PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) naik 24,32 persen ke posisi Rp 690 per saham, saham PT Bank Bumi Artha Tbk (BNBA) naik 23,31 persen ke posisi Rp 3.280 per saham.
Saham PT Bank Harda International Tbk (BBHI) naik 22,48 persen ke posisi Rp 2.370 per saham, saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) menguat 21,12 persen ke posisi Rp 1.405 per saham.
Saham PT Bank Bisnis International Tbk (BBSI) naik 18,28 persen ke posisi Rp 2.200 per saham. PT Bank MNC International Tbk (BABP) naik 13,04 persen ke posisi Rp 78. Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) nak 9,51 persen ke posisi Rp 11.225 per saham.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak IHSG
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,27 persen ke posisi 6.376,72. Indeks saham LQ45 turun 0,02 persen ke posisi 967. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 213 saham melemah sehingga menekan IHSG. 195 saham menguat dan 206 saham diam di tempat.
Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.394 dan terendah 6.334,24. Total frekuensi perdagangan saham 617.336 kali dengan nilai transaksi Rp 4,9 triliun.
Advertisement