Gerak IHSG di 2 Zona, Investor Asing Belanja Saham BBCA

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 19,59 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.378,2.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mar 2021, 10:01 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 09:21 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu (3/3/2021).  Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia dan wall street.

Mengutip data RTI, pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 19,59 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.378,2. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,48 persen atau 30 poin ke posisi 6.390. Indeks saham LQ45 melemah 0,16 persen ke posisi 966,57. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Namun, penguatan IHSG hanya sementara. IHSG kemudian bergerak di dua zona.

Sebanyak 151 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 217 saham diam di tempat dan 150 menguat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.394,45 dan terendah 6.360,38.

Total frekuensi perdagangan saham 131.024 kali dengan volume perdagangan 2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun. Investor asing jual saham Rp 4,6 miliar di pasar reguler.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham infrastruktur melemah 0,53 persen, sektor saham industri dasar susut 0,65 persen, dan sektor saham manufaktur merosot 0,51 persen.

Mengutip Ashmore, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke posisi 6.359 pada perdagangan saham Selasa, 2 Maret 2021. Hal itu dipicu penguatan saham-saham kapitalisasi kecil.

Di sisi lain, inflasi Indonesia akan meningkat pada Maret 2021. Hal ini dapat melemahkan perkiraan penurunan suku bunga lebih lanjut. Inflasi kemungkinan mencapai titik terendah pada Februari, dan akan mulai naik pada kuartal II. Bank Indonesia diperkirakan mempertahankan suku bunga 3,5 persen sepanjang 2021.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat juga melemah didorong saham teknologi yang tertekan. Di sisi lain, stok kendaraan listrik turun setelah terjadi kerugian kuartalan yang lebih luas.

Selain itu, Gubernur the Federal Reserve Lael Brainard mengakan akan butuh beberapa waktu untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank sentral AS untuk kurangi laju pembelian obligasi besar-besaran.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain saham ERTX menguat 34,84 persen, saham AIMS menanjak 34,08 persen, saham INPC melonjak 25 persen, saham BMAS melambung 24,82 persen, dan saham  IKAN mendaki 33,33 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah tajam atau top losers antara lain saham POLI turun 6,78 persen, saham BUKK tergelincir 6,78 persen, saham MYTX susut 6,78 persen, saham YPAS merosot 6,72 persen, dan saham OPMS turun 6,58 persen.


Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing pada awal perdagangan antara lain saham BBCA sebesar Rp 5,1 miliar, saham TCPI sebesar Rp 4,5 miliar, saham TLKM sebesar Rp 3,9 miliar, saham UNTR sebesar Rp 3,1 miliar, dan saham KLBF sebesar Rp 2,3 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham GGRM sebesar Rp 8,2 miliar, saham ASII sebesar Rp 5,1 miliar, saham BBNI sebesar Rp 4,3 miliar, saham ICBP sebesar Rp 3 miliar, dan saham INKP sebesar Rp 1 miliar.


Bursa Saham Asia

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,27 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,20 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,17 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,78 persen, indeks saham Singapura naik 0,42 persen dan indeks saham Taiwan meroket 0,38 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya