Liputan6.com, Jakarta - Saham pendatang baru PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) melonjak pada perdagangan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/3/2021).
Mengutip data RTI, saham UNIQ menguat 41 poin pada pembukaan perdagangan saham perdana ke posisi Rp 159 per saham. Saham UNIQ melonjak 34,75 persen. Harga saham perdana UNIQ ditetapkan Rp 118 per saham.
Saham UNIQ berada di level tertinggi 159 dan terendah 159 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 54 kali dengan nilai transaksi Rp 2,2 juta.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada awal perdagangan saham. Pukul 09.35 WIB, IHSG naik 0,80 persen ke posisi 6.308. Sebanyak 264 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 147 saham melemah dan 151 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.325 dan terendah 6.294.
Total frekuensi perdagangan saham 327.908 kali dengan volume perdagangan 7,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,6 triliun.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pencatatan Perdana Saham UNIQ
Sebelumnya, PT Ulima Nitra Tbk, perusahaan di jasa pertambangan dan jasa sewa menyewa peralatan pertambangan akan mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-8 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (8/3/2021).
Mengutip laman KSEI, perseroan yang akan mencatatkan saham dengan kode saham UNIQ ini telah menawarkan saham perdana sebanyak 300 juta unit saham atau 9,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran saham perdana dengan nilai nominal Rp 2. Harga penawaran saham perdana Rp 118 per saham.
Perseroan yang berkantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan ini meraup dana Rp 35,40 miliar dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan Adapun PT Surya Fajar Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Selain itu, perseroan juga menyelenggarakan program employee stock allocation (ESA) dengan alokasikan sebanyak 9.626.100 saham atau sebanyak 3,21 persen dari saham yang ditawarkan.
Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham, perseroan akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi perjanjian utang dengan opsi konversi senilai Rp 40 miliar oleh PT Surya Fajar Capital Tbk sebesar 233.050.800 saham dan PT Surya Fajar Corpora sebesar 105.932.200 saham yang akan dilaksanakan pada tanggal penjatahan atau seluruhnya setara dengan 10,80 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.
Berdasarkan prospektus perseroan, hingga November 2020 (tidak diaudit), perseroan mencatat penjualan bersih Rp 270,92 miliar. Laba bruto tercatat Rp 24,54 miliar. Perseroan alami rugi tahun berjalan Rp 5,61 miliar.
Perseroan mencatat total aset Rp 539,67 miliar pada 30 November 2020. Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp 267,41 miliar dan ekuitas Rp 272,25 miliar.
Advertisement