Bilibili Bakal Catat Saham di Bursa Hong Kong pada 29 Maret 2021

Bilibili akan mulai berdagang di Bursa Saham Hong Kong pada 29 Maret dengan kode "9626".

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Mar 2021, 23:08 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 23:08 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Platform asal China Bilibili bakal raup USD 2,6 miliar atau Rp 37,53 triliun (asumsi kurs Rp 14.436 per dolar AS) saat pencatatan saham di Bursa Hong Kong.

Perusahaan teknologi yang terdaftar di Nasdaq mengatakan akan menerbitkan 25 juta saham seharga HKD 808 per saham, atau sekitar USD 104,06 per American depositary share (ADS).

Dilansir dari CNBC, Rabu (24/3/2021), pendapatan kotor dari pencatatan diharapkan mencapai HDK 20,2 miliar (USD 2,6 miliar). Angka itu bisa naik jika bank investasi penjamin emisi memutuskan untuk memicu apa yang disebut opsi penjatahan berlebih untuk menerbitkan 3,75 juta saham lagi.

Bilibili akan mulai berdagang di Bursa Saham Hong Kong pada 29 Maret dengan kode "9626". Pada Oktober, CNBC melaporkan daftar sekunder Bilibili dapat mengumpulkan hingga USD 1,5 miliar.

Kemudian angka itu melonjak menjadi lebih dari USD 2 miliar karena saham Bilibili yang terdaftar di Nasdaq terus menguat. Saham AS naik lebih dari 400 persen dibandingkan dengan satu tahun lalu.

Bilibili menghasilkan uang melalui game seluler dan menjual hadiah virtual kepada pengguna yang kemudian memberikannya kepada penyiar langsung favorit mereka.

Dengan melakukan pencatatan sekunder di Hong Kong, Bilibili mengikuti perusahaan China lainnya yang terdaftar di AS termasuk Alibaba dan JD.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pencatatan Saham di Bursa Hong Kong

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, hadir di lantai bursa saham Hong Kong, Bilibili berharap pihaknya mampu mengumpulkan dana hingga USD 3 miliar atau Rp 43,20 triliun (asumsi kurs Rp 14.401 per dolar AS) dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Seperti dilansir CNBC, Kamis (18/3/2021), platform video Tiongkok ini menjelaskan, pihaknya akan menjual 25 juta saham sebagai bagian dari penawaran tersebut.

Dari saham tersebut, 750 ribu di antaranya akan ditawarkan kepada investor ritel dan sisanya, yakni 24,250 juta akan diberikan kepada investor institusi.

Bilibili mengatakan, harga saham untuk investor ritel tidak akan lebih tinggi dari 988 dolar Hong Kong. Sedangkan saham yang dijual kepada investor institusi bisa saja memiliki harga yang lebih tinggi.

Dengan harga 988 dolar Hong Kong, Bilibili bisa mengumpulkan 24,7 miliar dolar Hong Kong atau setara dengan USD 3,18 miliar.

Perusahaan akan menetapkan harga penawaran akhir pada 23 Maret 2021. Bilibili saat ini terdaftar di Nasdaq dan banyak menarik perhatian generasi muda China.

Salah satu pendorong pendapatan terbesarnya ialah game seluler. Bilibili juga menyelenggarakan siaran langsung di mana pengguna dapat membeli item virtual dan memiliki program keanggotaan premium. Hal ini juga menghasilkan uang dari iklan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya