IHSG Tinggalkan 6.000 Jelang Penutupan Sesi I, Investor Asing Buru Saham INKP

10 sektor saham melemah sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 1,9 persen pada sesi pertama perdagangan saham Rabu, 31 Maret 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 31 Mar 2021, 11:18 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 11:13 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan hingga meninggalkan posisi 6.000 pada perdagangan saham sesi pertama, Rabu (31/3/2021).

Mengutip data RTI pukul 10.53 WIB, IHSG melemah 1,91 persen ke posisi 5.955. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,19 persen ke posisi 897,96. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Sebanyak 383 saham melemah sehingga menekan IHSG. 94 saham menguat dan 138 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.066,83 dan terendah 5.952,61. Total frekuensi perdagangan saham 526.761 kali dengan volume perdagangan saham 6,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 338,44 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.474.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham industri dasar tergelincir 3,07 persen. Diikuti sektor saham keuangan melemah 1,99 persen dan sektor saham manufaktur turun 1,96 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG turun seiring saat ini masih belum terdapat data makro ekonomi domestik dan global yang berpotensi memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan IHSG. Selain itu, sentimen bursa saham global juga menekan IHSG.

"Beberapa aset manajemen di Amerika Serikat mengalami margin call, dan naiknya imbal hasil obligasi dolar AS," kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masih masuk top gainers di tengah tekanan IHSG antara lain saham ZYRX naik 25 persen, saham SNLK melonjak 24 persen, saham IPOL mendaki 18,06 persen, saham PKPK menanjak 19,67 persen, dan saham IPOL melambung 18,71 persen.

Saham-saham yang melemah tajam antara lain saham LMSH turun 6,98 persen, saham CAKK susut 6,98 persen, saham CANI merosot 6,95 persen, saham AGRS turun 6,94 persen dan saham BEBS susut 6,94 persen.

Di tengah tekanan IHSG, investor asing memborong saham INKP sebesar Rp 17,5 miliar, saham PTPP sebesar Rp 11,5 miliar, saham BBTN sebesar Rp 6,1 miliar, saham TBIG sebesar Rp 6 miliar, dan saham DOID sebesar Rp 3,6 miliar.

Selain itu, investor asing melepas saham BBCA sebesar Rp 174,7 miliar, saham BBRI sebesar Rp 112,2 miliar, saham ASII sebesar Rp 36,4 miliar, saham BMRI sebesar Rp 23 miliar, dan saham INTP sebesar Rp 10,9 miliar.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,31 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,10 persen dan indeks saham Thailand menanjak 0,09 persen. Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,71 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,61 persen, indeks saham Singapura turun 0,07 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,54 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya