Pendapatan Turun pada 2020, Begini Penjelasan Blue Bird

Head of Investor Relations BIRD Michael Tene menyebut, penurunan pendapatan yang terjadi tak terlepas dari efek pandemi COVID-19.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 31 Mar 2021, 13:14 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 13:14 WIB
Blue Bird Siap Operasikan Taksi Listrik Pertama di Indonesia
Pengemudi mobil Blue Bird BYD e6 A/T tengah mengisi daya listrik di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Terdapat dua jenis mobil listrik yang digunakan Blue Bird yakni BYD e6 A/T untuk taksi reguler atau Blue Bird dan Tesla Model X 75D A/T untuk taksi eksekutif atau Silverbird. (Liputan6.com/Ang

Liputan6.com, Jakarta - Pendapatan PT Blue Bird Tbk (BIRD) turun 49,43 persen menjadi Rp 2,04 triliun pada 2020. Padahal, periode yang sama sebelumnya, perusahaan di bidang transportasi ini berhasil mencatat pendapatan Rp 4,04 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Head of Investor Relations PT Blue Bird Tbk Michael Tene menyebut, penurunan yang terjadi tak terlepas dari efek pandemi COVID-19.

"Kalau kita lihat performa keuangan Blue Bird di 2020 jelas sangat terpengaruhi oleh kondisi pandemi yang menurunkan mobilitas masyarakat," ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu (31/3/2021).

Meski mengalami penurunan di awal pandemi, Michael menegaskan bila di kuartal 3 dan 4 performa telah mengalami perbaikan. Tercatat, pendapatan di kuartal 4 naik 23 persen dibandingkan kuartal 3 dan naik 85,7 persen dibandingkan kuartal 2 yang merupakan kuartal terburuk sepanjang 2020.

"Kami memang masih membukukan kerugian di kuartal 4 tahun 2020 sebesar Rp14,6 miliar. Namun sudah jauh membaik dibandingkan kuartal 3 di mana kami membukukan net loss minus Rp63 miliar. Net loss margin di kuartal 4 juga minus 3 persen dari sebelumnya minus 15,7 persen di kuartal 3 tahun 2020," ujarnya.

Dengan ada perbaikan di kuartal 3 dan 4, Michael mengatakan, pemulihan jelas terlihat sehingga peningkatan pendapatan mengalami peningkatan sangat signifikan.

"Apabila melihat performa kami di kuartal 3 dan 4 sangat jelas pemulihan yg terjadi di performa keuangan Blue Bird sangat signifikan," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Keuangan Lainnya

Blue Bird Siap Operasikan Taksi Listrik Pertama di Indonesia
Sejumlah taksi mobil listrik parkir terlihat di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Jumlah taksi mobil listrik Blue Bird akan terus meningkat hingga menjadi 200 unit pada 2020, dan mencapai 2 ribu unit pada 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Blue Bird juga mengalami penurunan beban langsung 42 persen menjadi Rp1,71 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,95 triliun. Laba bruto turun 69,46 persen dari Rp 1,09 triliun pada 2019 menjadi Rp 334,51 miliar.

Beban usaha turun menjadi Rp 561,54 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 371,94 miliar. Perseroan mencatat kenaikan denda dan klaim dari Rp 16 miliar pada 2019 menjadi Rp 64,30 miliar.Beban bunga naik menjadi Rp 104,66 miliar dari periode 2019 sebesar Rp 80,69 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya