Laju IHSG Masih Lesu, Investor Asing Lepas Saham BBCA hingga ARTO

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 0,07 persen atau 4,04 poin ke posisi 5.944,52.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Apr 2021, 10:14 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2021, 09:21 WIB
Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Selasa, (13/4/2021). Akan tetapi, pelemahan IHSG masih terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 0,07 persen atau 4,04 poin ke posisi 5.944,52. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 0,09 persen ke posisi 5.943. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,37 persen ke posisi 879,47. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.947,88 dan terendah 5.923,82. Sebanyak 200 saham melemah sehingga menekan IHSG. 122 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham tercatat 84.881 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 732,7 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,57 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,04 persen.

Sektor saham konstruksi tergelincir 1,47 persen, dan catat penurunan terbesar. Disusul  sektor saham industri dasar susut 0,94 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,81 persen.

Mengutip Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah ke posisi 5.948 pada penutupan perdagangan Senin, 12 April 2021 seiring rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Bank Indonesia mengatakan, rupiah “sangat undervalued”.

Di sisi lain, grup Goldman Sachs mengatakan, kenaikan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS yang berpotensi menguat akan terus menekan aset di Indonesia dalam waktu dekat.

Selain itu, PineBridge Investments Asia mengatakan, rupiah akan terus melemah karena risiko perdagangan global dan investor asing membawa pulang dividen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Top Gainers dan Top Losers

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BMAS naik 24,81 persen

-Saham TAPG melonjak 24,44 persen

-Saham BAJA melambung 24,19 persen

-Saham ESTI meroket 20,35 persen

-Saham PNSE naik 16,67 persen

Sedangkan saham LQ-45 yang catat penguatan antara lain:

-Saham TBIG mendaki 2,82 persen

-Saham ASII naik 0,49 persen

Saham-saham yang masuk top losers:

-Saham FIMP turun 9,68 persen

-Saham SOFA merosot 8,65 persen

-Saham CBMF turun 6,9 persen

-Saham RODA tergelincir 6,9 persen

-Saham POLL susut 6,86 persen

Aksi Investor Asing

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 2,9 miliar

-Saham INKP senilai Rp 2,6 miliar

-Saham INDF senilai Rp 1,7 miliar

-Saham WIKA senilai Rp 1,5 miliar

-Saham WIKA senilai Rp 1,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing:

-Saham BBCA senilai Rp 24,3 miliar

-Saham FILM senilai Rp 8,8 miliar

-Saham TKIM senilai Rp 4,9 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 3,9 miliar

-Saham PWON senilai Rp 3,9 miliar

Bursa Saham Asia

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,02 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,85 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,05 persen.

Lalu indeks saham Shanghai menanjak 0,02 persen, indeks saham Singapura menguat 0,27 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,77 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya