Liputan6.com, New York - Pasar bitcoin kembali mengamuk. Harga satu bitcoin kembali di atas USD 60.000 atau sekitar Rp 876,08 juta (asumsi kurs Rp 14.601 per dolar AS). Angka itu tidak jauh dari level tertinggi sepanjang masa seiring investor bersiap-siap untuk pencatatan saham Coinbase Global, pengelola bursa mata uang kripto dan uang digital di bursa Nasdaq pada pekan ini.
Bitcoin telah meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2021. Hal itu mewakili lebih dari setengah dari nilai pasar mata uang kripto secara keseluruhan yang hampir USD 2,1 triliun. Angka itu hanya sedikit di bawah nilai kapitalisasi pasar Apple.
Baca Juga
Debut Coinbase di bursa pada Rabu, 14 April 2021 dapat menjadi katalis untuk bitcoin dan lonjakan mata uang kripto yang lebih luas.
Advertisement
Coinbase melaporkan pertumbuhan pendapatan yang kuat dan selanjutnya dapat membantu memvalidasi pembelian dan penjualan mata uang kripto sebagai bisnis.
Berdasarkan perdagangan saham baru-baru ini untuk Coinbase, perusahaan bernilai hampir USD 68 miliar. Angka ini lebih tinggi sedikit dari nilai pasar pemilik Intercontinental Exchange (ICE).
"Pencatatan langsung Coinbase adalah tonggak utama bagi industri kripto. Ini akan memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur ke bisnis tanpa harus memiliki mata uang kripto yang sebenarnya,” ujar CEO Securitize Carlos Domingo, dilansir dari CNN, Selasa (13/4/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harga Ethereum Juga Melonjak
Selain bitcoin, mata uang digital lainnya seperti Ethereum juga meningkat hampir tiga kali lipat pada 2021 berkat perannya sebagai metode pembayaran utama yang digunakan untuk token yang tidak dapat dipertukarkan atau NFT. Nilainya sekitar USD 250 miliar.
"Bitcoin dan mata uang kripto lainnya seperti emas digital karena semakin banyak aset yang menjadi digital. Mata uang kripto akan menjadi lebih penting,” ujar Pendiri Ontology, perusahaan blockchain, Li Jun.
Advertisement