Liputan6.com, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 37 miliar hingga kuartal I-2021.
"Untuk realisasi capex hingga Maret 2021 itu sekitar 37 miliar,” ujar Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, Joy Wahjudi dalam paparan publik, Selasa (25/5/2021).
Baca Juga
Adapun belanja modal tersebut digunakan untuk pembukaan gerai ritel baru Erajaya Swasembada. Perseroan menyiapkan belanja modal hingga Rp 300 miliar pada 2021. Anggaran belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk pembukaan 260 hingga 300 gerai baru.
Advertisement
Pada periode sama, Perseroan mencatatkan penjualan yang meningkat 38,96 persen menjadi Rp 10,85 triliun pada kuartal I-2021 dibandingkan dengan kuartal I-2021 sebesar Rp 7,81 triliun.
Sejalan dengan itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Erajaya Swasembada juga meningkat sebesar 170,87 persen menjadi Rp 278,20 miliar pada kuartal I-2021 dibandingkan dengan kuartal I-2020 sebesar Rp 02,70 miliar.
Hingga kuartal I-2021, Perseroan memiliki 88 titik distribusi dan 1.075 owned retail outlet. Selain itu, Perseroan juga memiliki kerja sama dengan kurang lebih 62.000 toko ritel pihak ketiga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bagi Dividen
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyetujui pembagian dividen senilai Rp 13,8 per lembar saham.
Sepanjang 2020, Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 612 miliar. Dari perolehan laba tersebut, sebesar Rp 219,4 miliar akan dibagikan sebagai dividen atas 15.898.459.500 saham.
Kemudian sebesar Rp 1 miliar ditetapkan sebagai cadangan wajib guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang akan digunakan sesuai dengan pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan. Sementara sisanya akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
"RUPS menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13,8 tiap lembar saham,” ujar Vice President Director, PT Erajaya Swasembada Tbk. Hasan Aula dalam paparan publik, Selasa, 25 Mei 2021.
Pertumbuhan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2020 naik sebesar 107,4 persen YoY.
Laba perseroan capai Rp 295,1 miliar pada 2019 menjadi Rp 612 miliar pada 2020. Angka ini ditopang oleh pertumbuhan penjualan sebesar 3,5 persen YoY, dari Rp 32,9 triliun pada 2019 menjadi Rp 34,1 triliun pada 2020. Sementara pertumbuhan margin kotor perusahaan tercatat menjadi 10 persen dari sebelumnya dari 8,6 persen pada 2019.
Advertisement