Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyiapkan belanja modal USD 215 juta pada 2021. Masing-masing dana belanja modal itu antara lain untuk belanja modal minyak dan gas (migas) USD 150 juta dan Power USD 65 juta.
Dana belanja modal tersebut meningkat dibandingkan 2020. Sebelumnnya perseroan siapkan belanja modal USD 144 juta untuk belanja modal minyak dan gas pada 2020. Belanja modal digunakan untuk menyelesaikan proyek Meliwis di Jawa Timur dan pengeboran empat sumur eksplorasi yang berhasil di Natuna.
Baca Juga
Sementara itu, belanja modal ketenagalistrikan mencapai USD 63 juta untuk pengembangan CCPP Riau dan pengeboran eksplorasi geothermal Ijen pada 2020.
Advertisement
Adapun pada 2021, perseroan akan produksi minyak dan gas 95 juta barel minyak per hari atau milion barel oil of equivalent per day (MBOEPD) . Biaya produksi migas per unit di bawah USD 10/boe dan penjualan listrik 3.000 Gwh.
Di sisi lain dari operasi, PT Medco Energi Internasional Tbk memproduksi 100 mboepd pada 2020. Hal ini seiring dampak dari permintaan gas yang rendah. Perseroan perkirakan permintaan gas berangsur pulih pada 2021 tetapi masih di bawah normal saat sebelum pandemic.
Adapun biaya produksi migas per unit adalah USD 9,0 per boe, sesuai panduan. Empat penemuan gas eksplorasi komersial dilakukan pada sumur Bronang-2, Kaci-2, West Belut-1 dan Terubuk-5 di South Natuna Sea Block B PSC.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Proyek Medco
Sementara itu, Medco Power menjual ketenagalistrikan mencapai 2.639 Gwh, 31 persen berasal dari sumber energi terbarukan. Medco Power juga membentuk aliansi strategis dengan Kansai Electric Power Company untuk mengoperasikan dan mengembangkan fasilitas IPP Gas.
"Dengan selesainya aliansi Kansai Electric, keberhasilan eksplorasi dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)) kembali menghasilkan keuntungan, sangat membanggakan melihat MedcoEnergi melewati masa yang sulit ini dan bangkit menjadi perusahaan yang lebih kuat,” ujar Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (1/6/2021).
Selain itu, sumur eksplorasi di Ijen, Jawa Timur telah menemukan reservoir uap dan pekerjaan sedang dilakukan untuk membuktikan kelayakan komersial fasiltias geothermal yang baru.
“Kami juga mulai melihat manfaat dari upaya kami mengendalikan emisi dan kami akan memperbarui sasaran ESG dan transisi energi jangka menengah kami,” kata Hilmi.
Pembangunan CCPP Gas Riau 275 MW mencapai 97 persen dengan target operasi komersial pada kuartal IV-2021. Konstruksi fasilitas solar PV 26MWp di Sumbawa sedang berlangsung dengan target penyelesaian pada kuartal I-2022.
Di sisi lain, AMNT mulai mengakses bijih produktif dari tahap 7 dan telah berproduksi sebesar 294 Mlbs tembaga dan 132 Koz emas dari bijih tambang dan pengolahan stockpile pada 2020. Pengembangan tahap 8 sedang berjalan.
"AMNT memperoleh perpanjangan izin ekspor selama satu tahun sebesar 579.444 wet metric ton,” tulis perseroan.
Advertisement