IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi ke posisi 5.913-6.123 pada perdagangan Selsa, 29 Juni 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jun 2021, 06:31 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 06:31 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Selasa, (29/6/2021). Sentimen bursa global dan perkembangan kasus COVID-19 masih warnai IHSG.

Pada penutupan perdagangan, Senin, 28 Juni 2021, IHSG merosot 1,38 persen ke posisi 5.939,47. Sebanyak 380 saham melemah sehingga menekan IHSG. 139 saham menguat dan 117 saham diam di tempat.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa saham Asiada pada perdagangan Senin, 28 Juni 2021. Hal ini seiring tindakan investor yang cenderung melihat perkembangan laju COVID-19 baik di Asia dan Indonesia.

“Dengan laju COVID-19 ini diperkirakan menghambat perkembangan pemulihan ekonomi secara global,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com,ditulis Selasa pekan ini.

Ia menambahkan, ada lockdown yang muncul di berbagai negara seperti Australia, Malaysia. Herditya menuturkan, kalau di Indonesia, sentimen laju COVID-19 belum terlalu bebani IHSG. Hal ini mengingat pada pekan lalu, IHSG naik 2,9 persen.

Herditya prediksi, IHSG masih rawan koreksi untuk PT Ramayana Lestari Sentosa (SPS). IHSG akan bergerak di kisaran 5.920 pada Selasa pekan ini. Herdiya mengatakan, perkembangan kasus COVID-19

“IHSG masih cenderung bergerak terkoreksi. Masih COVID-19 dan pergerakan bursa global (sentiment pengaruhi pasar,” ujar dia.

Hal senada dikatakan CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas. IHSG masih berpotensi berada dalam tekanan pada Selasa pekan ini.

“Fluktuasi harga komoditas belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat, namun momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh para investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang,” ujar dia dalam catatannya.

Ia menambahkan, hal itu karena dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek.”Hari ini IHSG masih berpotensi berada dalam tekanan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.913-6.123,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Pilihan

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Selain itu, PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Pakuwon Jati.

Sedangkan Herditya memilih saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan saham sektor farmasi.”Bisa dicermati untuk LPPF, saham sektor farmasi. Buy on Weakness (BoW),” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya