Jurus Sumber Alfaria Trijaya Hadapi PPKM Darurat

Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Solihin menuturkan, gerai Alfamart yang berada di perkantoran dan rest area terkena dampak PPKM darurat.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jul 2021, 11:06 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 22:40 WIB
Pertamina menggandeng Alfamart mengembangkan bisnis Bright Store di SPBU di luar pulau Jawa.
Pertamina menggandeng Alfamart mengembangkan bisnis Bright Store di SPBU di luar pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menyatakan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali berdampak terhadap penjualan perseroan. Meski demikian, perseroan mendukung upaya untuk menekan penyebaran COVID-19.

Direktur Corporate Affairs PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Solihin menuturkan, PPKM Darurat berdampak terhadap penjualan seiring jam operasional gerai yang berkurang. Hal ini mengingat dalam aturan, supermarket beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.

Selain itu, gerai Alfamart yang berada di perkantoran dan rest area terkena dampak pembatasan sehingga menekan penjualan di sejumlah daerah tertentu. Sedangkan penjualan di gerai yang terletak di rumah sakit ada peningkatan tetapi belum dapat menutupi tekanan yang dihadapi.

"Perkantoran pasti terjadi penurunan karena kantor tidak buka. Rest area sepi pasti berdampak itu pasti turun penjualan di daerah tertentu,” ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (6/7/2021).

Di sisi lain, menurut Solihin penjualan melalui layanan online belum dapat menutupi penurunan penjualan.

Solihin mengatakan, masyarakat akan lebih memilih membeli langsung ke gerai seperti barang yang masuk fast moving consumer goods (FCMG) ke gerai ketimbang belanja online. Hal ini berbeda dengan produk pakaian dan elektronik yang penjualannya menurut Solihin bisa meningkat lewat online.

"Kontribusi (penjualan lewat online-red) kurang dari satu persen," kata dia.

Solihin menambahkan, pihaknya akan meningkatkan pelayanan termasuk lewat online untuk hadapi PPKM Darurat. Solihin menuturkan, PPKM Darurat yang berlaku saat ini bukan hal baru. Hal ini mengingat saat awal pandemi COVID-19 pada 2020 telah diberlakukan PSBB.

"Bukan sesuatu hal baru. Dulu PSBB, perlakuan sama. Sekarang ini pemerintah akan lebih tegas. Aktivitas yang bolah ada dari dua sektor yaitu sektor essensial dan kritikal,” kata dia.

Terkait ada lonjakan produk yang dapat meningkatkan imun tubuh seperti susu dan vitamin, Solihin menilai, hal itu hanya sementara dan bukan sesuatu yang luar biasa. Oleh karena itu, pihaknya menyediakan stok sesuai kebutuhan.

"Dulu orang tidak pernah minum sekarang minum sehingga penjualan meningkat dari produk yang dimaksud. Kami sediakan barang sesuai kemampuan. Misalkan rata-rata penjualan 100, tidak mungkin ditambahkan jadi 2.000. Nanti kalau kelebihan bagaimana?, kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sumber Alfaria dan Bank Aladdin Bakal Teken MoU Terkait Kerja Sama Sistem Pembayaran

Toko Baru Alfamart.
Toko Baru Alfamart.

Sementara itu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk juga akan bekerjasama dengan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) untuk pengiriman uang lewat remitansi dan sistem pembayaran. Perseroan akan teken nota kesepahaman (MoU) pada 7 Juli 2021.

"MoU ini seperti kerja sama dengan bank lain. Kerja sama biasa. Sebelumnya kami sudah pernah dengan BNI untuk remitansi dan pengiriman uang,” ujar dia.

Solihin menambahkan, MoU tersebut juga tidak membicarakan hal teknis.”Ini kerja sama seperti bank lain dalam pembayaran dan pengiriman uang lewat remitansi,” kata dia.

Gerak Saham AMRT

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 6 Juli 2021, saham AMRT naik 7,6 persen ke posisi Rp 1.345 per saham. Saham AMRT dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.260 per saham. Saham AMRT bergerak di posisi tertinggi Rp 1.375 dan terendah Rp 1.250. Total frekuensi perdagangan 14.881 kali dengan nilai transaksi Rp 659,4 miliar. Total volume perdagangan 6.208.585.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya