Square Bakal Rogoh Rp 416,29 Triliun untuk Beli Fintech Afterpay asal Australia

Saham Square menguat setelah melaporkan pengumuman kesepakatan beli perusahaan penyedia pinjaman asal Australia Afterpay.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Agu 2021, 14:37 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 14:36 WIB
Jack Dorsey, CEO Twitter (AP/Richard Drew)
Jack Dorsey, CEO Twitter (AP/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Saham perusahaan pembayaran Square yang didirikan Jack Dorsey menguat lebih dari 10 persen pada perdagangan saham Senin, 2 Agustus 2021 di wall street.

Saham Square menguat setelah melaporkan pengumuman kesepakatan saham senilai USD 29 miliar atau sekitar Rp 416,29 triliun (asumsi kurs Rp 14.354 per dolar AS) untuk membeli perusahaan penyedia pinjaman dari Australia Afterpay.

Melihat kondisi itu, Square tampaknya akan ekspansi ke bisnis pinjaman angsuran yang sedang booming. Square mengumumkan kesepakatan itu pada Minggu malam. Kesepakatan senilai USD 29 miliar itu menandai sekitar 30 persen dari harga penutupan perdagangan terakhir Afterpay.

"Square dan Afterpay memiliki tujuan sama,” ujar CEO Square Jack Dorsey dalam sebuah pernyataan dilansir dari CNBC, Selasa (3/8/2021).

Ia menambahkan, pihaknya membangun bisnis untuk membuat sistem keuangan lebih adil, mudah diakses, dan inklusif. “Afterpay telah membangun merek terpercaya yang selaras dengan prinsip-prinsip tersebut,” ujar dia.

Saham Afterpay naik di Australia, dan ditutup naik hampir 19 persen pada Senin, 2 Agustus 2021.

Square menekankan konsumen yang hindari kredit tradisional terutama pembeli lebih muda. Perusahaan pembayaran yang berbasis di San Francisco mengatakan penawaran pinjaman angsuran menjadi alat pertumbuhan yang kuat untuk bisnis Square. Ia berencana integrasikan Afterpay ke ekosistem penjual dan cash app.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peluang Perusahaan

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, CFO Square, Amrita Ahuja mengatakan, perusahaan melihat akuisisi sebagai peluang untuk menciptakan platform e-niaga yang lebih kuat. Hal ini yang menenangkan minat konsumen yang meningkat untuk membeli secara transparan. Selain itu, menawarkan cara baru untuk melayani pelanggannya.

"Kami melihat peluang nyata untuk memungkinkan konsumen generasi berikutnya yang mencari cara berbeda dan dalam pengalaman ini, cara bebas untuk perluas potensi pembelian,” ujar Ahuja.

Ahuja menambahkan, yang dilakukan merchant membayar untuk pengalaman Afterpay, tetapi mendapatkan rata-rata volume pesanan yang lebih tinggi.

"Mereka mendapatkan konversi lebih besar, frekuensi yang lebih besar dan pengembalian lebih rendah, dan mendapatkan saluran pemasaran dari Afterpay, yang pada akhirnya membantu para merchant tersebut, menumbuhkan bisnis di sana, dan itu inti Square,” kata dia.

Afterpay memungkinkan pelanggan membayar dalam empat kali angsuran bebas bunga dan membayar biaya jika mereka melewatkan pembayaran otomatis. 16 juta pelanggan pada akhirnya akan dapat mengelola pembayaran angsuran secara langsung melalui aplikasi atau Cash App. Kesepakatan itu diharapkan selesai pada kuartal I 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya