Bank Nobu Lepas 500 Juta Saham untuk Rights Issue, Grahaputra Jadi Pembeli Siaga

PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) akan gelar RUPSLB untuk minta persetujuan pemegang saham gelar rights issue.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Sep 2021, 09:51 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 09:44 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) berencana melaksanakan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Rencana tersebut akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang diselenggarakan pada Jumat, 24 September 2021.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa, Kamis (23/9/2021), Bank Nobu akan melepaskan 500 juta saham baru dengan nominal Rp 100 per saham atau setara 10,13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD.

Sesuai dengan rencana bisnis Perseroan, Perseroan akan melakukan pembelian gedung perkantoran dan memanfaatkannya secara efisien guna mendukung kegiatan usaha Perseroan.

Jika ada sisa saham baru yang tidak diambil oleh pemegang HMETD, PT Grahaputra Mandidikharisma (GPMK) akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue.

GPMK  akan melaksanakan kewajiban penyetorannya untuk mengambil bagian atas sebagian sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD dan setelah pemesanan saham tambahan.

Rinciannya, yakni sebanyak-banyaknya sebesar Rp 193 miliar dengan melakukan penyetoran dalam bentuk lain selain uang (inbreng) pada saat pelaksanaan PHMETD dengan aset berupa; Seluruh gedung A Universitas Pelita Harapan Jl. MH Thamrin No. 1 Lippo Karawaci, Tangerang, Banten dengan nilai sebesar Rp 132 miliar.

Selain itu, sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower Lantai G, 1 dan 2 Jl. Gajah Mada No 25-26, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat dengan nilai sebesar Rp 61 miliar. 

Serta penyetoran tunai sebanyak-banyaknya Rp 5,1 miliar. Jika rencana ini berjalan, Graha Putra MandiriKharisma akan memegang 3,57 persen porsi saham NOBU, dari sebelumnya tidak memegang selembar saham pun.

Namun, jika dana yang diperoleh dari rights issue ini mencapai 100 persen dan tidak terdapat sisa saham, GPMK selaku pembeli siaga tidak melaksanakan penyetoran dalam bentuk selain uang (inreng) maupun tunai dan tidak menjadi pemegang saham baru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham NOBU

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 23 September 2021 pukul 09.35 WIB, saham NOBU naik 1,37 persen ke posisi Rp 1.110 per saham. Saham NOBU dibuka stagnan di Rp 1.095 per saham.

Saham NOBU berada di level tertinggi Rp 1.120 dan terendah Rp 1.095 per saham. Total frekuensi perdagangan 100 kali dengan volume perdagangan 2.138. Nilai transaksi Rp 237,4 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya