Rights Issue, BRI Sudah Raih Dana Rp 41 Triliun dari Publik

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo berharap berita positif rights issue BRI dapat diikuti rencana rights issue Waskita Karya.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Sep 2021, 10:32 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2021, 11:32 WIB
Gedung BRI
Gedung BRI.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan rights issue PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mendapatkan respons positif dari investor. Ini ditunjukkan dari dari pelaksanaan rights issue yang dieksekusi oleh pemegang saham publik sehingga meraih dana Rp 41 triliun.

"Update konfirmasi dari BEI sebagai komparasi, rights issue BRI berhasil dapatkan dana dari publik Rp 41 triliun, oversubscribed. Jadi rights issue dilakukan secara penuh Rp 96 triliun. Ini rights issue terbesar di Asia Tenggara, dan mungkin lima besar di Asia,” ujar dia saat raker dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/9/2021).

Kartika mengatakan, hal itu menunjukkan momentum pasar Indonesia masih sangat dihargai dan tumbuh positif terutama dengan konsep ultra mikro. Kartika mengharapkan kabar positif dari BRI tersebut dapat berdampak terhadap rencana rights issue PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

"Kalau minggu lalu disampaikan (meraih dana-red) Rp 27 triliun, per hari ini Rp 41 triliun, ini berita positif yang kami harapkan Waskita ikut menikmati sentimen positif pada waktu rights issue, subscription,” kata dia.

Ia berharap rencana rights issue PT Waskita Karya Tbk juga mendapatkan dukungan dari pemegang saham minoritas. "Meski kondisi Waskita berbeda, (kami harapkan-red) dapat dukungan optimal dari pemegang saham minoritas,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rights Issue BRI

Gedung BRI (Dok: Istimewa)
Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Sebelumnya, dalam rangka rights issue, manajemen BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,213 miliar Saham Baru Seri B atas nama atau sebanyak-banyaknya 18,62 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I. 

Dari jumlah saham baru tersebut, sekitar 12,104 miliar lembar di antaranya adalah jatah publik. Adapun sisanya, pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali telah subscribe 16,1 miliar HMETD senilai Rp54,77 triliun dengan inbreng saham Pegadaian dan PNM kepada BRI.

Adapun pada perdagangan rights issue terakhir BRI, Rabu (22/9), Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom mencatat jumlah HMETD yang telah di-exercise mencapai 27,48 miliar lembar saham termasuk inbreng pemerintah. Sehingga capaian nilai rights issue BRI mencapai Rp93,4 triliun atau sekitar 97,4 persen dari total aksi korporasi tersebut.

Dengan pencapaian itu, membuat BRI menorehkan sejarah sebagai rights issue terbesar di kawasan Asia Tenggara. Juga peringkat 3 rights issue terbesar di Asia dan nomor 7 di seluruh dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya