Liputan6.com, Jakarta - Momentum Hari Pahlawan dimanfaatkan Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal untuk menunjukkan komitmen sebagai pahlawan kemanusiaan.
Salah satu langkah yang dilakukan dengan memberikan bantuan bantuan peralatan dan perlengkapan penunjang operasional kepada Palang Merah Indonesia (PMI) serta melakukan penggalangan dana CSR melalui campaign #InvestasiAndaMenolongSesama pada Hari Pahlawan.
Aksi ini adalah kali keempat yang dilakukan oleh Self-Regulatory Organization (SRO) . Seperti yang diketahui, SRO beranggotakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Advertisement
Baca Juga
Langkah ini juga sebagai kelanjutan atas kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.
Beretepan dengan Hari Pahlawan, Rabu, 10 November 2021 dilakukan simbolisasi pemberian bantuan kepada PMI di Main Hall BEI, Jakarta.
Acara dihadiri oleh Ketua PMI M. Jusuf Kalla, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, Direktur Utama KPEI Sunandar, Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo, jajaran direksi dan komisaris SRO, ketua panitia HUT-44 pasar modal Indonesia Syafruddin serta para undangan lain.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Ketua PMI M. Jusuf Kalla. Penyerahan pun disaksikan oleh Sekjen PMI Sudirman Said dan jajaran Direksi SRO.
Bantuan terdiri dari 1 unit freezer room, 10 unit tempat penyimpanan darah (blood bank refrigerator), 12 unit timbangan darah (haemoscale), 5 plasma storage freezer, dan 2 mesin apheresis dengan nilai sekitar Rp10,3 miliar. Perlengkapan tersebut akan didistribusikan ke kantor PMI di beberapa kota di Indonesia sesuai dengan kebutuhan.
Direktur KSEI sekaligus Ketua Panitia HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia Syafruddin menyampaikan pemberian donasi ini melengkapi kegiatan donor darah yang rutin dilaksanakan oleh SRO dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia.
Meski tidak dapat dilaksanakan pada tahun lalu karena situasi pandemi, tahun ini SRO bekerjasama dengan PMI berhasil melaksanakan kegiatan donor darah yang dilaksanakan pada berbagai daerah di Indonesia sejak September 2021.
“Hingga akhir Oktober 2021 telah terkumpul 9,5 ribu kantong darah, dan mulai Rabu, 10 -14 November 2021 SRO akan kembali mendukung penyelenggaraan donor darah melalui 5 Unit Donor Darah (UDD) PMI di wilayah provinsi DKI Jakarta,"ujar Syafruddin dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).
Ia menuturkan, dengan tambahan kegiatan donor darah pada bulan November ini, diharapkan hingga akhir November 2021 dapat terkumpul lebih dari 13.000 kantong darah,”
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aksi Sosial
Ketua PMI M. Jusuf Kalla menyampaikan, donor darah dan donor plasma konvalesen masih terus diselenggarakan untuk menjaga stok darah PMI. Penyelenggaraan donor darah merupakan salah satu amanah PMI dengan kebutuhan kurang lebih 5 juta kantong darah setahun.
"Pada pertengahan tahun 2021 jumlah stok darah PMI sempat menurun 50 persen, namun saat ini sudah mencapai 90 persen dari target. Kami akan terus berusaha untuk mememuhi kebutuhan darah untuk masyarakat Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas dukungan Pasar Modal Indonesia kepada PMI dan berharap agar kerjasama ini dapat terus berlanjut,” kata M.Jusuf Kalla.
Pada kesempatan yang sama, SRO kembali melakukan penggalangan dana untuk kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia yang telah dilakukan setiap satu bulan sekali sejak Agustus 2021.
Penggalangan dana yang diperoleh dari pendapatan transaksi bursa dan biaya layanan jasa kustodian selama satu hari di setiap bulan merupakan komitmen pasar modal Indonesia untuk berperan serta menanggulangi COVID-19.
"Harapannya, penyelenggaraan kegiatan CSR secara berkesinambungan selama beberapa bulan terakhir dapat memberikan dampak untuk penanggulangan pandemi, maupun kebangkitan ekonomi secara nasional".
Hal tersebut senada dengan tema HUT Pasar Modal Indonesia tahun ini, yaitu ‘Sinergi Pasar Modal bagi Pemulihan Ekonomi’, tutur Direktur Utama BEI sekaligus Pembina HUT ke-44 Pasar Modal ndonesia, Inarno Djajadi.
Advertisement
Target dan Penyaluran Donasi
Sejak Agustus hingga Oktober 2021, telah terkumpul dana sebesar Rp28,17 miliar. Uang tersebut berasal dari pendapatan transaksi bursa dan biaya jasa kustodian.
Sedangkan Rp24,96 miliar bersumber dari donasi pelaku industri pasar modal seperti Perusahaan Tercatat, Perusahaan Efek, dan lainnya. Untuk donasi dalam bentuk natura berjumlah Rp394 juta.
Diperkirakan pada akhir 2021, jumlah dana yang terkumpul dalam rangka CSR HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia mencapai sekitar Rp70-75 miliar.
Sampai, Jumat 5 November 2021, dana CSR ini telah disalurkan untuk beberapa kegiatan, antara lain penyelenggaraan sekitar 250 ribu dosis vaksin di 16 wilayah di Indonesia, donor darah dan donor plasma konvalesen, bantuan makan siang rutin kepada 325 tenaga pemulasaraan di tempat pemakaman umum (TPU), serta santunan kepada 131 ahli waris tenaga kesehatan yang gugur.
Kegiatan CSR lain dilaksanakan dalam bentuk dukungan penyediaan alat-alat kesehatan di berbagai fasilitas layanan kesehatan, seperti rumah sakit serta puskesmas, termasuk juga ambulans darat dan laut.
Selain melalui PMI, bantuan juga telah disalurkan melalui Pusat Analisis Determinan Kesehatan (PADK), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Vaksinasi Tetap Berjalan
Penyelenggaraan sentra vaksinasi konsiten dilakukan sebagai dukungan atas upaya pemerintah untuk mengakselerasi pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity bagi masyarakat di Indonesia. Hal tersebut juga dilakukan untuk mendukung program 10 juta vaksin OJK.
“Penyelenggaraan kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia adalah salah satu bentuk bahwa OJK dan SRO tidak hanya peduli terhadap pengembangan pasar tetapi juga perlu disalurkan dalam kegiatan sosial,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen.
Berdasarkan data dari covid19.go.id, pemerintah Indonesia menargetkan 208,26 juta penduduk sebagai target vaksin.
Pada Selasa, 9 November 2021, tercatat sekitar 126,46 juta masyarakat Indonesia telah memperoleh vaksin pertama , 80,07 juta untuk vaksin kedua, dan 1,17 juta untuk vaksin ketiga. Namun, pemerintah dan pemangku kebijakan masih harus bekerja keras karena Jumlah masyarakat yang divaksin baru mencapai 61 persen dari target 208 juta penduduk. (Ayesha Puri)
Advertisement