Hari Pahlawan, IHSG Berpeluang Sentuh Posisi Tertinggi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.504-6.672 pada perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Nov 2021, 07:12 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 07:02 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Rabu (10/11/2021). Namun, harga komoditas dan wall street yang melemah dapat menjadi sentimen negatif untuk IHSG.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG menjelang all time high sepanjang masa merupakan pencapaian yang spektakuler di tengah perlambatan ekonomi yang masih berlangsung.

Akan tetapi, risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai mengingat aliran dana investor asing yang belum terlihat melaju secara signifikan ke pasar modal mengingat harga komoditas yang berpeluang koreksi.

"IHSG masih berpotensi bergerak menguat terbatas. IHSG 6.504-6.672,” ujar dia dalam catatannya, Rabu (10/11/2021).

Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, IHSG berpeluang koreksi pada Rabu pekan ini. Hal tersebut dipicu sejumlah sentimen antara lain IHSG yang sudah menguat 11,55 persen secara year to date (ytd) sehingga picu pertanyaan apakah IHSG akan berlanjut. Di sisi lain wall street melemah seiring indeks Dow Jones turun 0,31 persen.

Harga komoditas juga akan bebani bursa saham seiring sejumlah harga komodtas melemah. Harga komoditas yang turun antara lain batu bara susut 2,93 persen, crude palm oil (CPO) melemah 1,54 persen dan nikel merosot 1,04 persen.

Edwin menambahkan, aksi jual investor asing juga mulai terjadi dan rilis laporan keuangan yang mereda. "Mulai berakhirnya rilis laporan keuangan kuartal III 2021 maka ada peluang IHSG terkoreksi,” tutur dia.

Namun, ada sejumlah sentimen positif yang berpotensi angkat IHSG. Edwin menuturkan, penguatan EIDO 0,17 persen dan kenaikan harga komoditas antara lain minyak, emas, dan timah di tengah kembali terapresiasinya rupiah atas dolar AS menjadi sentimen positif. Apalagi imbal hasil obligasi AS dan Indonesia untuk tenor 10 tahun juga menurun.

Edwin prediksi IHSG bergerak di kisaran 6.615-6.710 pada Rabu pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Selain itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Sementara itu, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya