Liputan6.com, Jakarta - Pendiri China Evergrande Group Xu Jiayin atau Hui Ka Yan jual aset pribadi dan kepemilikan ekuitas guna mengumpulkan dana akibat raksasa properti di China kekurangan uang.
Penjualan ini untuk mrmbayar kembali kupon obligasi dan mempertahankan operasional dasar Evergrande. Pernyataan ini mengutip laporan media keuangan cls.cn pada Selasa, 16 November 2021.
Sejak Kamis, 1 Juli 2021, Hui berhasil mengumpulkan uang tunai lebih dari 7 miliar yuan atau USD 1,1 miliar (setara Rp 15,67 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.252 per dolar AS). Dana tersebut merupakan hasil penjualan aset dan ekuitas pribadi kemudian menghibahkan kepada pengembang properti.
Advertisement
Baca Juga
Kondisi Evergrande kian memprihatinkan karena selama periode terlilit utang perusahaan tidak memiliki aktivitas pembiayaan apapun. Penyebabnya yakni pecahnya krisis utang pada pengembang properti itu. Demikian dilansir dari laman Global Times, ditulis Kamis, 18 November 2021
Suntikan dana sebesar 7 miliar yuan atau setara Rp 156,37 triliun (asumsi 2.233,98 per yuan) dari Hui ke Evergrande berguna untuk membayar gaji bulanan kepada karyawan perusahaan.
Selain itu memungkinkan pula untuk pembayaran bunga obligasi domestik dan luar negeri serta memastikan dimulainya kembali beberapa proyek real estat di seluruh China.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gadai Rumah dan Jual Jet
Pendiri Evergrande Group menggadaikan sebuah rumah mewah di Hong Kong kepada China Construction Bank. Rumah kolongmerat China diperkirakan harganya senilai 700 juta Hong Kong dolar atau USD 90 juta, setara Rp 1,2 triliun.
Pengembang properti telah menghimpun dana lebih banyak sekitar USD 50 juta, setara Rp 712,6 miliar pada bulan lalu.
Uang tersebut berasal dari penjualan dua jet pribadinya. Belum diketahui apakah kedua jet itu milik pribadi Hui atau milik perusahaan.
Â
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement