CEO Satya Nadella Lepas 840 Ribu Saham Microsoft

CEO Microsoft Satya Nadella juga diberikan kompensasi tahunan berupa penghargaan saham dan insentif tunai sebesar USD 50 juta

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2021, 10:34 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 10:34 WIB
Tiba di Jakarta, Ini Pesan Bos Microsoft Buat Developer Indonesia
Satya Nadella, CEO Microsoft (Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, New York - Elon Musk bukan satu-stunya CEO yang terkenal menjual saham perusahaan tempat bernaung. Chairman sekaligus CEO Microsoft Satya Nadella juga melepas lebih dari setengah kepemilikan sahamnya di raksasa perangkat lunak itu dalam sepekan terakhir.

Nadela menjual hampir 840 ribu saham Microsoft tepat sebelum thanksgiving. Menurut Securities and Exchange Commission (SEC), hasil penjualan itu sentuh USD 285 juta atau Rp 4,09  triliun (estimasi kurs Rp 14.361 per dolar AS). Nadella masih genggam 830 ribu saham Microsoft (MSFT) yang totalnya bernilai USD 280 juta setara Rp 4,02 triliun.

Sangat mungkin jika Nadella mengantongi keuntungan dari hasil transaksi tersebut. Bagaimanapun, saham Microsoft merupakan saham primadona dengan lonjakan lebih dari 50 persen. Home Depot (HD) menjadi satu-satunya saham Dow Jones yang memiliki kinerja baik.

Microsoft telah menikmati penjualan dan laba bersih yang kuat berkat kontribusi cloud yang memimpin. Metode layanan internet ini lantas membuat Nadella mengambil alih jabatan CEO pada 2014.

Saat ini, raksasa perangkat lunak ini bernilai sekitar USD 2,5 triliun. Berdasarkan kapitalisasi pasar, Microsoft masih berada di bawah Apple (AAPL). Nadella telah dikompensasikan untuk masa jabatannya yang sukses di Microsoft.

Menurut, pernyataan proxy pemegang saham tahunan terbaru kepada SEC, Nadella memperoleh beberapa pembayaran dari Microsoft. Mulai gaji pokok sebesar USD 2,5 juta (setara Rp 35,9 miliar) tahun fiskal ini.

Dia juga diberikan kompensasi tahunan berupa penghargaan saham dan insentif tunai sebesar USD 50 juta atau Rp 718,09 miliar. Selain itu, dia mendapat sekurangnya USD 40 juta, setara Rp 574,4 miliar selama dua tahun terakhir.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya