Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengingatkan potensi penghapusan pencatatan atau delisting PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY). Peringatan ini dilayangkan BEI lantaran saham Armidian Karyatama telah disuspensi selama 18 bulan per. Masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 2 Desember 2021.
"Bursa meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” ujar manajemen BEI dalam keterbukaan informasi, ditulis Jumat (3/12/2021).
Baca Juga
Langkah BEI tersebut merujuk pada Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa. Di mana pada Ketentuan III.3.1.1, Bursa dapat menghapus efek perusahaan tercatat apabila mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat.
Advertisement
Baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
Selanjutnya, pada Ketentuan III.3.1.2,Bursa dapat menghapus efek perusahaan tercatat apabila saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemegang Saham
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta 02 pada 1 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama: Raden Agus Santosa
Komisaris: Rony Agung Suseno
Komisaris: Monang Situmeang
Komisaris Independen: Wiwik Sukarno Ar
Direktur Utama: Bambang Irianto
Direktur: Devi Henita
Sementara pemegang saham berdasarkan Laporan KSEI per 1 Desember 2021 adalah sebagai berikut:
- PT Mandiri Mega Jaya sebanyak 20,457 persen atau 1.842.358.800 lembar saham.
- PT ASABRI (Persero) 9,695 persen atau 873.159.483 lembar saham.
- PT Gasa Perdana Ciptadaya 7,195 persen atau 648.009.400 lembar saham.
- Retail Development Group Limited 5,048 persen atau 454.612.300 lembar saham
- Masyarakat 57,606 persen atau 5.188.100.017 lembar saham.
Advertisement