Nestle Lepas 22,26 Juta Saham L'Oreal Setara Rp 144,24 Triliun

Setelah transaksi itu, Nestle akan memiliki 20,1 persen saham L’Oreal dan tetap mendukung penuh strategi untuk menciptakan nilai perusahaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Des 2021, 17:18 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 17:18 WIB
Susul Louis Vuitton, L’Oreal Akan Produksi Hand Sanitizer Gratis
Susul Louis Vuitton, L’Oreal Akan Produksi Hand Sanitizer Gratis. (dok.Instagram @lorealusa/https://www.instagram.com/p/B9VLJVXl3HJ/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Nestle setuju menjual 22,26 juta saham L’Oreal seharga 400 euro per saham atau setara Rp 6,48 juta (asumsi kurs rupiah 16.202 per euro). Total nilai penjualan saham L'Oreal itu 8,9 miliar euro atau sekitar Rp 144,24 triliun.

L’Oreal akan membatalkan saham yang dibeli kembali. Setelah transaksi itu, Nestle akan memiliki 20,1 persen saham L’Oreal dan tetap mendukung penuh strategi untuk menciptakan nilai perusahaan. Nestle akan mempertahankan dua posisinya di dewan direksi L’Oreal. Demikian mengutip laman Nestle, Rabu (8/12/2021).

Sementara itu, kepemilikan saham L’Oreal oleh Nestle telah menjadi subyek pengawasan ketat selama bertahun-tahun. Nestle mempertahankan minat baik finansial dan strategis bahkan ketika aktivis investor Third Point mendesak melepas saham pada pertengahan 2017. Sejak itu saham L’Oreal telah naik lebih dari dua  kali lipat.

Mengutip business of fashion.com, menurut sumber, Nestle berusaha kurangi kepemilikan L’Oreal sambil pertahankan tingkat di atas 20 persen sehingga memungkinkan konsolidasi investasi. Nestle telah dekati L’Oreal sejak dua bulan lalu dan memulai serangkaian negosiasi yang melibatkan chairman dua perusahaan tersebut.

Setelah kesepakatan itu, Nestle akan memiliki 20,1 persen saham L’Oreal turun dari 23,3 persen sebelumnya. L’Oreal akan kembali membeli saham yang mewakili 4 persen itu dari modal dan membatalkan paling lambat pada 29 Agustus.

L’Oreal mengatakan akan memiliki efek pada laba per saham perusahaan lebih dari 4 persen dalam setahun penuh dengan kesepakatan itu. L’Oreal membayar pembelian saham dengan kas dan utang.

Setelah transaksi, keluarga Bettencourt Meyers akan memiliki 34,7 persen dari 33,3 persen. Namun, pihaknya tidak akan diminta untuk meluncurkan tawaran pengambilalihan, seperti yang biasanya diperlukan untuk melewati ambang batas kepemilikan di atas sepertiga modal.

Pada Selasa pekan ini, saham L’Oreal naik 3,96 persen menjadi 424,8 per euro. Sementara itu, saham Nestle naik 0,1 persen menjadi 121,9 Swiss Franc.

Pada empat tahun lalu, L’Oreal menekankan kesiapan untuk membeli 23 persen saham Nestle jika pemegang saham Nestle ingin menjualnya. Nestle pada Oktober 2019 menutup bisnis penjualan perawatan kesehatan kulit senlai 10,2 miliar Swiss Franc karena grup melepas bisnis yang berkinerja buruk.

Pada 2014, Nestle kurangi kepemilikannya dari 31 persen. Adapun Centerview bertindak sebagai penasihat utama L’Oreal untuk transaksi yang diumumkan pada Selasa pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nestle Bakal Buyback Saham

Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo Pilihan Lebih Sehat
Agar konsumsi pangan yang lebih sehat, Nestle Indonesia mencantumkan logo "Pilihan Lebih Sehat" pada produknya (Foto: Nestle Indonesia)

Dewan direksi Nestle telah memutuskan mengganti program pembelian saham atau buyback dengan rencana baru yang diharapkan akan dimulai pada 3 Januari 2022.

Di bawah program baru ini, Nestle berencana kembali sahamnya selama 2022-2024 senilai 20 miliar Swiss Francs. Perseroan berharap membeli saham 10 miliar Swiss Franc pada 12 bulan pertama. Program baru itu tunduk pada peraturan yang diperlukan.

Akibatnya program pembelian kembali saham Nestle akan berakhir pada 31 Desember 2021. Pada 7 Desember 2021, Nestle telah membeli kembali 120.289.800 sahamnya senilai 12,7 miliar Swiss Franc dengan harga rata-rata 105,61.

Dewan direksi dan manajemen eksekutif Nestle menegaskan komitmennya untuk investasi di balik bisnis inti makanan, minuman, dan nutrisi kesehatan.Jika ada akuisisi cukup besar terjadi, program pembelian kembali saham dimulai 3 Januari 2022 akan disesuaikan. Volume buyback saham bulanan akan tergantung pada kondisi pasar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya