Harga Kripto Lesu Tersengat Investor Kembali Khawatir Varian Omicron

Pasar kripto cenderung mengikuti pasar aset berisiko lainnya yang juga terkoreksi jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Des 2021, 18:14 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 18:14 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto melemah pada perdagangan Selasa, 14 Desember 2021. Hal ini seiring investor kembali khawatir terhadap potensi dipercepatnya tapering atau pemulihan ekonomi. Lalu bagaimana prediksi perdagangan kripto pada Rabu, 15 Desember 2021?

Harga kripto terjun bebas, termasuk bitcoin dan ethereum, mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar. Namun, di antara 10 kripto teratas, harga polkadot jatuh paling dalam, yakni 9,48 persen dalam 24 jam terakhir.

Hal ini karena investor kembali khawatir terhadap potensi dipercepatnya tapering dan perkembangan terbaru dari virus corona (Covid-19) varian omicron.

Investor cenderung melepasnya karena ada potensi percepatan program pengurangan pembelian obligasi atau tapering oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Pasar kripto cenderung mengikuti pasar aset berisiko lainnya yang juga terkoreksi jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) The Fed yang dilaksanakan di hari selasa dan Rabu, minggu ini.

Selain karena ada potensi dipercepatnya tapering dan sikap The Fed yang cenderung hawkish, investor di kripto juga cenderung merespons negatif dari kabar terbaru seputar COVID-19 varian Omicron.

Community Relation Manager Litedex Protocol, Deri Agung Muharam menuturkan, koreksi harga kripto akibat investor melakukan wait and see sambil menunggu keputusan kebijakan bank sentral Amerika pada Rabu, 15 Desember 2021.

"Investor akan kembali masuk pasar setelah harga terendah tercapai,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis.

Sebelumnya  pemerintah Inggris mencatat ada satu pasien COVID-19 yang terinfeksi varian omicron dan dilaporkan meninggal dunia. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson. Selain itu, kabar negatif juga datang dari China.

Pemerintah setempat melaporkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di negaranya. Omicron  terindikasi dari imported case, yakni dari wisatawan asing yang tiba di kota Tianjin dari luar negeri pada 9 Desember 2021. Saat ini, pasien tersebut sedang dirawat dan diisolasi di rumah sakit setempat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aset Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Mengutip coinmarketcap.com, Selasa, 14 Desember 2021, harga polkadot dibanderol USD 26,19 per keping.

Dalam sepekan terakhir, polkadot sudah rontok lebih dari 7,40 persen. Sementara, bitcoin dan ethereum melorot masing-masing 4,27 persen dan 5,07 persen menjadi USD 47.160 per koin dan USD 3.818 per koin. Bitcoin menurun 7,33 persen dalam sepekan terakhir. Sedangkan, ethereum terjun bebas hingga 12,49 persen.

Selanjutnya, binance coin rontok 6,44 persen ke level USD 525,58 per keping, solana anjlok 7,73 persen menjadi USD 157,18 per keping, dan cardano meringkuk 6,84 persen menjadi USD 1,23 per koin. Kemudian, XRP merosot 4,62 persen menjadi USD 0,7918 per keping.

Diikuti oleh dogecoin dengan penurunan 5,22 persen menjadi USD 0,1573 per keping. Dogecoin sudah rontok 13,51 persen dalam sepekan ini.

Dalam perdagangan sore ini, Etherium di platform Litedex protocol Jam 15.00 WIB melemah di harga  USD 3.791.50. Sedangkan untuk perdagangan Rabu, 15 Desember 2021, Etherium kemungkinan  dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran  USD 3.550.30 - USD 3.900.25  (https://coinmarketcap.com)

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya