Liputan6.com, Jakarta - Saat investasi di saham ada sejumlah strategi yang dapat dipakai untuk memilih saham pilihan. Strategi memilih saham itu bisa dengan analisis teknikal dan fundamental.
Analisis teknikal melihat faktor utama dari harga dan volume transaksi suatu saham. Ini dapat menjadi faktor penentu membeli dan menjual saham. Salah satu indikator dalam analisis teknikal yang digunakan dapat memakai moving average atau MA.
Baca Juga
Mengutip laman Investopedia, Minggu (19/12/2021), moving average merupakan alat analisis teknikal sederhana dengan membuat rata-rata harga yang terus diperbaharui atau dalam rentang waktu tertentu. Harga rata-rata diambil selama periode tertentu misalkan 10 hari, 20 hari, 20 menit, 30 minggu, atau periode waktu yang dipilih trader.
Advertisement
Contohnya jika MA20, indikator teknikal memakai harga rata-rata suatu saham dalam waktu 20 hari ke belakang. Demikian mengutip dari Instagram resmi @ajaib_investasi.
Analisis memakai moving average ini dapat disesuaikan dengan investor jangka panjang dan trader. Indikator ini dapat dipakai untuk melihat arah pergerakan harga saham. Melihat pergerakan harga saham sedang uptrend, sideways, dan downtrend.
Jika harga berada di atas rata-rata, trennya naik. Jika harga di bawah rata-rata bergerak, tren turun. Namun, rata-rata pergerakan dapat memiliki panjang yang berbeda sehingga MA dapat menunjukkan tren naik, sementara MA lainnya dapat menunjukkan tren turun. Moving average juga dapat dipakai untuk support dan resistance dan sinyal beli dan jual.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jenis Moving Average
Mengutip Instagram @ajaib_investasi, sejumlah jenis MA yang sering dipakai antara lain:
-Simple Moving Average (SMA)
Paling banyak digunakan oleh pemula karena sesuai dengan namanya, ini merupakan indikator MA yang paling simpel.
-Weighted Moving Average (WMA)
MA jenis ini memiliki bobot harga yang sedikit berbeda dan paling sensitive di antara MA lainnya sehingga jarang digunakan
-Eksponential Moving Average (EMA)
Jenis MA yang cukup umum digunakan trader karena meminimalkan pergerakan yang terlalu berfluktuasi.
Adapun pemakaian moving averae ini juga ada kelemahannya. Movinga averages dihitung berdasarkan data historis dan tidak ada perhitungan bersifat prediktif.
Oleh karena itu, hasil pemakaian moving average dapat bergerak acak.. Kadang pasar tampaknya melihat MA support dan resistance, sinyal perdagangan, pada lain waktu, indikator ini tidak pasti.
Salah satu masalah utama jika harga bergejolak, menghasilkan sejumlah pembalikan tren dan sinyal perdagangan.
Advertisement