Dua Anak Usaha Austindo Nusantara Kantongi Sertifikasi RSPO

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk telah menjadi anggota RSPO sejak Februari 2007 dan sertifikasi untuk mill PMP dan PPM.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jan 2022, 16:05 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 16:05 WIB
Sawit
Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh 2019 menyebut terdapat 61 perusahaan kelapa sawit di provinsi itu. Sebanyak 39 diantaranya masih beroperasi, delapan dalam tahap pembangunan, dan 14 lainnya dinyatakan kolaps. (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Liputan6.com, Jakarta - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) melalui anak usahanya PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP)mendapatkan sertifikasi dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Hal ini sebagai bentuk pemenuhan persyaratan terhadap sawit berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Penilaian sertifikasi tersebut dilakukan oleh PT Mutuagung Lestari, lembaga terakreditasi RSPO. Sertifikat atas pemenuhan prinsip dan kriteria RSPO tersebut dikeluarkan pada 23 Desember 2021 dan berlaku selama lima tahun.

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk telah menjadi anggota RSPO sejak Februari 2007 dan sertifikasi untuk mill PMP dan PPM sebagai pemasok menjadi anak usaha kelapa sawit ke-5 dari ANJ yang disertifikasi oleh RSPO.

Pencapaian ini menunjukkan komitmen ANJ dalam melakukan tata kelola kelapa sawit yang berkelanjutan dengan mengutamakan pengembangan lingkungan yang bertanggung jawab dan mendukung program pemerintah yang berkelanjutan.

Ruang lingkup dari sertifikasi RSPO ini adalah untuk satu unit pabrik kelapa sawit PMP dan empat perkebunan yang dikelola oleh PMP dan PPM.

Dua perkebunan yang dikelola oleh PMP, Kebun Kasuari dengan total area seluas 4,629.41 Ha dan Kebun Cenderawasih seluas 6,670.95 Ha dengan total 11,300.36 Ha (sudah termasuk alokasi kebun plasma) terletak di Distrik Aifat Selatan dan Kais, Kabupaten Maybrat dan Sorong Selatan.

Sedangkan, perkebunan yang dikelola oleh PPM, yaitu Kebun Gaina seluas 2,769.44 Ha Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, serta kebun Metamani seluas 6,298.12 Ha dengan total 9,067.56 Ha (sudah termasuk alokasi kebun plasma)  yang terletak di Distrik Metamani, Kabupaten Sorong Selatan.

Pada 2020 dan 2021, PPM telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) masing-masing sebanyak 23.964 MT dan 42.452 MT, sedangkan PMP telah menghasilkan TBS masing-masing sebanyak 40.620 MT dan 62.938 MT.

Selain itu, minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit yang telah dihasilkan pada 2021 adalah 22.152 MT dan 1.080 MT, hasil tersebut meningkat dari 2020 dengan jumlah masing-masing sebesar 8.879 MT dan 363 MT.

"Pada umumnya minyak sawit bersertifikasi RSPO kami menggunakan metode Mass Balance. Namun, saat ini mill PMP  yang menggunakan metode Identity Preserved (IP) sebagai model rantai pasok dimana seluruh TBS tersertifikasi 100 persen,” tutur Wakil Direktur PT Austindo Nusantara Jaya Tbk Geetha Govindan dikutip dari keterangan tertulis, Senin (10/1/2022).

Geetha menuturkan, ANJ telah menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan lantaran memperoleh sertifikasi minyak sawit berkelanjutan, baik dari RSPO, ISPO dan ISCC. Untuk sertifikasi ISPO, Grup ANJ telah mendapatkan sertifikat untuk ke empat anak perusahaannya.

Empat perusahaan itu antara lain PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS) dan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), PT Austindo Nusantara Jaya Agri Binanga (ANJA), dan PT Kayung Agro Lestari (KAL). Sedangkan sertifikasi ISPO untuk PMP, saat ini masih dalam proses untuk penyerahan sertifikasi hasil dari audit.

"Dalam kegiatan operasional kami, kami senantiasa mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komitmen kami terhadap keberlanjutan melampaui kepatuhan terhadap peraturan,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Target Perseroan

Sawit
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan provinsi itu per tahun 2019, kabupaten dengan Hak Guna Usaha (HGU) kebun kelapa sawit terluas di Aceh, yakni 71,661.53 hektare. (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Ia menuturkan, perseroan memiliki target untuk mensertifikasi semua program plasma dan kemitraan di bawah naungan perkebunan kami paling lambat pada akhir 2025.

Selain itu, perseroan berkomitmen terhadap dimensi baru sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan, dengan memperluas jangkauan sertifikasi ke para petani mandiri yang memasok TBS ke perseroan. 

"ANJ mendorong dan memfasilitasi petani mandiri untuk juga dapat memperoleh sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan,” tambah Geetha.

Kemitraan perusahaan dan petani menjadi salah satu jawaban untuk menekan deforestasi dan memastikan pengelolaan ramah lingkungan berstandar internasional oleh petani kelapa sawit di Indonesia.

Sebagai perusahaan kelapa sawit, komitmen keberlanjutan ANJ juga berlaku bagi seluruh pemasok yang melibatkan sejumlah pihak eksternal, sebagian besar di antaranya merupakan petani dan koperasi swadaya.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kapasitas organisasi, ANJ mendukung pembentukan koperasi agar para petani mampu meningkatkan kapasitas manajemen dan keuangan mereka, serta memberikan pelatihan mengenai pengelolaan perkebunan terbaik yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, legalitas, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja dan aspek keberlanjutan lainnya.

Selain itu, sebagai bagian dari misi perusahaan untuk mempromosikan praktik berkelanjutan dalam agribisnis, ANJ berinvestasi pada petani kecil untuk memastikan mereka dapat memenuhi persyaratan sertifikasi RSPO serta persyaratan ketertelusuran.

Hingga akhir Desember 2021, dua anak perusahaan ANJ, KAL dan SMM telah melakukan pembinaan kepada lebih dari 1.700 petani plasma dan kemitraan dengan luas lahan lebih dari 3.000 Ha.

Selain itu, sampai dengan akhir tahun 2021, tujuh mitra koperasi petani kelapa sawit Grup ANJ telah menjadi petani bersertifikat RSPO.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya