Liputan6.com, Jakarta - PT Transkon Jaya Tbk (TRJA), perusahaan bergerak di penyewaan kendaraan dan penyedia layanan jaringan menunda rencana pemisahan atau spin off anak usaha yang bergerak di bidang penyedia jasa internet.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/2/2022), Direktur Utama PT Transkon Jaya Tbk Lexi Roland Rompas menyampaikan, perseroan meninjau kembali rencana pemisahan anak usaha yang sudah diumumkan perseroan.
Baca Juga
“Sehubungan dengan rencana pemisahan yang akan dilakukan, perseroan akan terlebih dahulu mempersiapkan entitas anak yang menerima pemisahan,” tulis dia dalam keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
Dengan demikian, pengalihan aktiva dan pasiva sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 135 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dapat dialihkan kepada satu perseroan lain yakni kepada entitas anak yang akan didirikan oleh perseroan.
“Pendirian entitas anak dapat dilaksanakan apabila perseroan telah menambahkan kegiatan usaha aktivitas perusahan holding dalam maksud dan tujuan anggaran dasarnya, sehingga perseroan terlebih dahulu mengajukan agenda mata acara terkait penambahan kegiatan usaha dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan oleh perseroan,” tulis dia.
Lexi menuturkan, berdasarkan hal tersebut, perseroan mempertimbangkan dilaksanakannya rencana pemisahan sebelum tindakan dan upaya lain sehubungan dengan rencana pemisahan tersebut direalisasikan oleh perseroan.
"Yang mana dinilai akan membutuhkan banyak waktu dan upaya persiapan lebih matang dalam prosesnya,” kata dia.
Ia menambahkan, dengan demikian, perseroan menunda sampai batas waktu yang ditentukan kemudian sehubungan dengan rencana pemisahan yang sudah diajukan dan diumumkan selama ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tambah Usaha Baru Penyediaan Pengemudi, Transkon Jaya Dapat Penilaian Layak dari KJPP
Sebelumnya, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) berencana menambah kegiatan usahanya di bidang usaha alih daya/penyediaan pengemudi (Rencana Usaha), dan mendapatkan pernyataan kelayakan dari Kantor Jasa Penilai Publik.
Hal tersebut disampaikan manajemen perseroan melalui keterbukaan informasinya ke regulator pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (Bursa), 20 Januari 2022.
Perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mobil, bus, truk dan sejenisnya dan penyedia jaringan internet ini sudah meminta KJPP Ihot Dollar & Raymond (ID&R) untuk melakukan penyusunan studi kelayakan terkait rencana penambahan usaha tersebut.
Berdasarkan laporan studi kelayakan tersebut, ID&R menghasilkan beberapa informasi sebagai berikut:
- Dari sisi pola bisnis, perseroan yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan danpenyedia layanan internet dinilai berpengalaman dalam menjalankankegiatan penyewaan kendaraan maka perseroan dapat dianggap memiliki kompetensi yangcukup memadai untuk melmelaksanakan penambahan kegiatan usaha di bidang penyediaanpengemudi. Layanan jasa yang ditawarkan oleh Perseroan mencakup industri seperti pertambangan, migas dan konstruksi.
Dengan rencana usaha ini akan menunjangkegiatan usaha perseroan yang sudah ada menjadi lebih efektif sehingga dapatmeningkatkan daya saing.Perseroan merencanakan penambahan kegiatan unit usaha yaitu penyediaan pengemudidengan kode KBLI utama 783 sub 78300.
Perseroan dapat menciptakan nilai dankeunggulan dari Rencana Usaha, karena dilakukan untuk menambah dan mengembangkankegiatan usaha Perseroan serta memaksimalkan potensi bisnis Perseroan.
Dengan dilaksanakannya Rencana Usaha, Perseroan akan memiliki potensi nilai tambah dari sisi pendapatan dan laba serta peluang untuk keberlangsungan kegiatan usaha Perseroan. Pengalaman yang dimiliki Perseroan membuat penerapan sistem dan operasional kerjamenjadi relatif mudah diterapkan untuk kegiatan usaha yang baru.
- Dari sisi pasar kondisi pasar, dinilai diperlukan adanya suatu pelatihan khususbagi para pengemudi pribadi, perusahaan maupun instansi yang dapat memberikanpengetahuan dan pelatihan akan fungsi, tanggung jawab, etika, etiket dan kesadaran terhadapprofesi yang dijalankannya, sehingga menghasilkan pengemudi yang handal, profesional danberetika.
- Sementara dari sisi kebutuhan operasibiaya operasional perseroan hanya meliputi beban pokok penjualan dan beban usaha.
- Sementara dari sisi Ketersediaan Tenaga Kerja perseroan akan memiliki 14 karyawan danpengemudi sebanyak 200 orang. Kegiatan usaha penyediaan pengemudi, dipimpin antaralain oleh seorang Komisaris yang memiliki gelar Bachelor of Science of Engineering dariUniversitas Muslim Indonesia di Makassar dan Direktur yang memiliki gelar Bachelor ofEconomy dari Universitas Klabat Airmadidi di Sulawesi Utara, yang berpengalaman lebihdari 5 tahun di industri transportasi. Didukung oleh 3 Manajer (Manajer keuangan, Manajersales dan marketing serta Manajer operasional) dan 3 level karyawan Supervisior (finance,sales dan marketing serta operasional) lulusan S1 yang telah memiliki pengalaman di bidangmasing-masing kurang lebih sekitar 5 tahun.
- Sementara dari analisa kelayakan investasi yang didasarkan pada perhitungan kelayakan investasiPerseroan dan perbandingan antara rasio kinerja proyeksi keuangan dalam kondisi tanpaadanya Rencana Usaha dan dengan adanya penambahan Rencana Usaha.
Kelayakaninvestasi Perseroan dihitung dengan menggunakan tiga indikator yaitu Net Present Value(NPV) sebesar 556.935.876, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 26,36 persen dan Profitability Index (PI) sebesar 1,01. Investasi dinyatakan layak karena NPV menunjukkan nilai positif, IRR lebih tinggi daripada WACCdan PI lebih dari 1.
Perseroan berencana untuk menambah kegiatan usaha penyediaan pengemudi dengan tujuan utama untukmemenuhi terciptanya kepuasan dan kebutuhan customer.Oleh sebab itu, Perseroan akan memiliki unit bisnis baru yang dapat menunjang kegiatanusaha yang telah ada.
Penambahan kegiatan usaha di bidang penyediaan pengemudimerupakan salah satu rencana strategis Perseroan agar kegiatan usaha tetap berjalansekaligus memperoleh pangsa pasar baru yang lebih luas kedepannya.
Dengan demikian, rencana usaha yang dilakukan oleh Perseroan tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kesempatan serta meningkatkan kinerja dan profitabilitas Perseroan.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement