Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten perbankan telah merilis laporan keuangan tahun buku 2021. Tercatat setidaknya ada empat bank besar yang sudah menyampaikan laporan keuangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Empat bank tersebut, yakni Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia atau BRI (BBRI), Bank Negara Indonesia atau BNI (BBNI), dan Bank Central Asia atau BCA (BBCA). Simak uraian kinerja masing-masing bank berikut ini:
Baca Juga
BNI Catatkan Pertumbuhan Laba Paling Besar Secara Persentase
Advertisement
Dari sisi laba bersih keempat bank besar tersebut mengalami pertumbuhan positif. BNI mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 232,2 persen secara tahunan (year on year/yoy). Namun secara nominal raihan laba BNI adalah yang terkecil, yaki sebesar Rp 10,89 triliun.
Kemudian BRI yang mencetak laba bersih sebesar Rp 32,22 triliun atau tumbuh 75,53 persen yoy sepanjang 2021. Disusul Bank Mandiri dengan kenaikan laba 66,8 persen yoy atau sebesar Rp 28,03 triliun.
Sementara BCA secara keseluruhan, yakni BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun pada 2021, atau tumbuh 15,8 persen yoy.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kenaikan Penyaluran Kredit
Secara garis besar, kenaikan laba bank-bank tersebut ditopang oleh kenaikan kredit. Sejalan dengan pemulihan ekonomi di tengah kasus COVID-19 yang mulai melandai.
Pertumbuhan tertinggi dalam penyaluran kredit dicatatkan oleh Bank Mandiri. Kredit perseroan secara konsolidasi naik 8,86 persen menjadi Rp 1.050 triliun atau naik dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2 persen.
Disusul BCA dengan pertumbuhan total kredit naik 8,2 persen yoy menjadi Rp 637,0 triliun di Desember 2021. Lebih tinggi dari target pertumbuhan 6 persen.
Kemudian BRI mencatat penyaluran kredit BRI tumbuh 7,16 persen hingga Desember 2021 menjadi Rp 943,7 triliun (yoy). Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan secara nasional.
Terakhir, yakni BNI dengan pertumbuhan penyaluran kredit paling rendah dari tiga lainnya, yakni tumbuh 5,3 persen yoy atau menjadi Rp 582,44 triliun pada 2021.
Advertisement
Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga (DPK) bank-bank tersebut yang mengalami pertumbuhan positif selama 2021. Hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan untuk mengelola dananya masih cukup tinggi meski ada pandemi covid-19.
BBCA berhasil mengumpulkan DPK senilai Rp 975,9 triliun pada 2021. Naik 16,1 persen dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya saat Covid-19 menjadi pandemi global. Disusul BNI dengan DPK yang secara keseluruhan mencapai Rp 729,17 triliun, tumbuh 15,5 persen yoy.
Lalu Bank Mandiri dengan kenaikan DPK 12,8 persen yoy secara konsolidasi menjadi Rp 1.291,18 triliun. Raihan itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK Industri sebesar 12,2 persen yoy. Serta BRI dengan pertumbuhan DPK paling kecil sebesar 7 persen menjadi Rp 1.127 triliun pada 2021.
Aset
Dari sisi aset bank, pertumbuhan paling tinggi dicatatkan oleh BCA dengan pertumbuhan 14,2 persen yoy mencapai Rp 1.228,3 triliun pada 2021. Disusul Bank Mandiri dengan raihan Rp 1.726 triliun secara konsolidasi atau naik 11,9 persen yoy.
Lalu BNI mengalami kenaikan 8,24 persen dari Desember 2020 senilai Rp 891,33 triliun, menjadi Rp 964,83 triliun di 2021. Terakhir BRI yang secara konsolidasian mencatatkan aset sebesar Rp 1.678,10 triliun, tumbuh 4,23 persen yoy.
Advertisement