Smelter Feronikel Antam Beroperasi 2022 Setelah Dapat Suplai Listrik

Direktur Utama Antam Nicolas Kanter menuturkan, smelter feronikel ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2022, 11:40 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 11:40 WIB
Smelter PT Antam Tbk di Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Dok Foto: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)
Smelter PT Antam Tbk di Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Dok Foto: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam memastikan smelter feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara beroperasi 2022 setelah mendapatkan dukungan listrik PLN.

Direktur Utama Antam Nicolas Kanter menuturkan, smelter feronikel ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.Nicolas mengatakan, dengan ada sinergi bersama PLN, smelter feronikel ini akan beroperasi pada 2022.

Ia berharap proses pembangunan dan penyambungan listrik akan dilakukan secara cepat, tepat dan andal dengan demikian dapat meningkatkan kontribusi kepada negara. Selain itu, smelter tersebut memberikan manfaat lebih terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi pabrik.

Nicolas mengatakan, sinergi ini dapat mendorong percepat hilirisasi mineral. Peran aktif BUMN untuk memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara dapat terealisasi.

"Kami meyakini dengan sinergi yang baik antara Antam dan PLN, upaya percepatan hilirisasi mineral terutama dalam kaitannya dengan komoditas nikel dapat terlaksana segera,” tutur Nicolas dikutip dari Antara, ditulis Minggu (13/2/2022).

Adapun PT PLN (Persero) akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel milik PT Aneka Tambang atau Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara. PLN memasok kebutuhan listrik ke Antam sebesar 75 megawatt itu selama 30 tahun ke depan.

"Kami menyiapkan kapasitas lebih besar, yaitu 111 megawatt untuk menjamin keandalan pasokan dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan," tutur Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pasokan Listrik dalam Dua Tahap

Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Pekerja merapikan emas di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam hari ini naik Rp 4.000 atau 0,42% ke level Rp 950.000/gram dari harga hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun pasokan listrik ini akan terbagi menjadi dua tahap. Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 51 megawatt.

Kedua, PLN selama 12 bulan akan menyelesaikan pasokan listrik sebesar 60 megawatt untuk keperluan listrik sepenuhnya pabrik feronikel.

"Kapasitas 111 megawatt ini dedicated untuk mendukung kebutuhan Antam hingga jangka panjang," tutur dia.

PLN akan mendatangkan dua mesin pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dual fuel system dari wilayah Sumatera Selatan sebesar 51 megawatt dan Jambi sebesar 60 megawatt untuk dibawa ke Halmahera Timur, sehingga bisa mengoptimalkan pasokan listrik untuk smelter Antam.

Darmawan menuturkan, ada beberapa daerah yang saat ini kelebihan pasokan listrik, sehingga pembangkit itu underutilize. Smelter itu bisa digunakan untuk smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur.

Darmawan menyampaikan, kolaborasi dan sinergi ini mampu memperkuat ekosistem BUMN. Apalagi, smelter yang dibangun Antam ini merupakan amanat pemerintah untuk menggenjot produk hilirisasi mineral. Ia menuturkan, pembangunan smelter tersebut juga bagian dari proyek strategis nasional.

"Tentunya multiplier effect sangat banyak dari dorongan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pengembangan wilayah," tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya