Liputan6.com, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) masuk bidang pengusahaan tenaga panas bumi dengan mendirikan entitas anak perseroan. Hal ini dinilai sebagai langkah awal di kegiatan usaha energi terbarukan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (22/2/2022), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk melalui PT Daya Sukses Makmur Sentosa, entitas anak tidak langsung perseroan mendirikan PT Daya Mas Geopatra Energi (DMGE) pada 18 Februari 2022. DMGE akan bertindak sebagai perusahaan holding dengan modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp 1,1 miliar.
Pada hari yang sama, DMGE mendirikan PT Daya Mas Geopatra Pangrango dengan kegiatan usaha di bidang pengusahaan tenaga panas bumi dengan modal disetor dan ditempatkan Rp 1 miliar.
Advertisement
Baca Juga
DSSA berharap kegiatan usaha di bidang tenaga panas bumi ini memberikan nilai lebih bagi perseroan ke depan.
“Pendirian entitas anak perseroan saat ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan. Namun, diharapkan dapat menjadi langkah awal perseroan dalam menjajaki bisnis pengusahaan tenaga panas bumi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perseroan di masa yang akan datang,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Susan Chandra.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dian Swastatika Sentosa Dirikan Entitas Anak
Sebelumnya, PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) mendirikan entitas anak pada 26 November 2021. Entitas anak tersebut bergerak di usaha perusahaan holding dan penyedia jasa konsultasi manajemen lainnya.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk melalui entitas anak mendirikan PT DSST Dana Gemilang. Kegiatan usaha dilakukan sebagai perusahaan holding dan penyedia jasa konsultasi manajemen lainnya.
Kepemilikan saham efektif perseroan dalam PT DSST Dana Gemilang 99,99 persen. "Pendirian entitas anak perseroan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu, 28 Januari 2022.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 26 November 2021, saham DSSA turun 2,87 persen ke posisi Rp 50.000 per saham.
Saham DSSA dibuka stagnan Rp 51.475. Saham DSSA berada di level tertinggi Rp 53.000 dan terendah Rp 50.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 27 kali dengan volume perdagangan 245. Nilai transaksi Rp 1,2 miliar.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement