Satyamitra Kemas Lestari Bidik Pendapatan Rp 2,4 Triliun pada 2022

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) berupaya memberikan kinerja yang baik dengan menawarkan one stop packaging solutions.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2022, 17:04 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 17:04 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kemasan berbahan dasar karton atau kertas cokelat, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) menargetkan pendapatan 2022 tumbuh 15 persen menjadi sekitar Rp2,4 triliun.

Hal tersebut disampaikan Direktur Marketing Satyamitra Kemas Lestari Herryanto Setiono Hidayat melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Rabu, 16 Maret 2022.

Perseroan terus berupaya memberikan kinerja yang baik dengan menawarkan one stop packaging solutions. Melalui berbagai keahliannya ini Satyamitra Kemas Lestari terus mendapatkan permintaan dari pelanggan-pelanggannya yang merupakan perusahaan berskala nasional dan multinasional di Indonesia.

"SMKL terus berupaya memberikan pelayanan dan produk terbaik untuk para pelanggan kami. Melalui keahlian SMKL sebagai one stop packaging solutions, kami menawarkan berbagai solusi untuk pelanggan SMKL, mulai dari produksi berbagai macam kemasan customized, pengiriman logistik dengan SKL Express, hingga solusi penyimpanan dengan menyediakan gudang yang terintegrasi dengan SKL Express," kata dia.

Perseroan menyediakan berbagai macam kebutuhan kemasan sesuai dengan keinginan pelanggan. Selain itu, perseroan juga mampu membuat rekomendasi untuk jenis bahan, ukuran, dan bentuk yang digunakan dalam kemasan.

Bahkan Satyamitra Kemas Lestari juga fokus pada teknik pencetakan yang baik tanpa mengurangi kualitas produk dengan harga yang sesuai.

"Hal-hal tersebut menjadikan produk kemasan SMKL banyak dipesan berbagai perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Produk-produk tersebut, yakni corrugated carton box, pre-print corrugated box, offset printing box, dan rigid box," kata dia.

Hal lain yang menjadi keunggulan SMKL, yaitu SKL Express atau solusi logistik dan pergudangan milik SMKL. SKL Express yang merupakan terobosan inovatif SMKL ini beroperasi nonstop selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu untuk memastikan pasokan produk kemasan yang tepat waktu dan hemat biaya. Solusi ini menjadikan proses produksi hingga pengiriman menjadi lebih efisien dan terintegrasi dengan baik.

"Kami berupaya memberikan solusi yang optimal bagi para pelanggan SMKL agar mereka tidak perlu khawatir untuk penyimpanan hingga pengiriman produk kemasan sesuai dengan timeline waktu yang sudah ditentukan,” kata Herryanto.

Untuk memperkuat bisnisnya secara berkelanjutan, perseroan berencana akan memasang solar panel pada tahun ini yang diharapkan dapat menghemat biaya listrik sebesar 5-8 persen.

Perseroan juga berencana untuk mengganti mesin boiler yang menggunakan batu bara dengan gas. Bahkan perseroan juga mengumpulkan waste paper untuk dikirimkan kembali ke pabrik kertas sehingga dapat didaur ulang.

Perseroan telah memenuhi standar pelanggan yang baik dengan meraih sertifikasi keberlanjutan Forest Stewardship Council (FSC). Perseroan terus berupaya memberikan solusi yang terbaik untuk memproduksi kemasan yang berkualitas.

"Kami akan terus mengembangkan bisnis kami untuk meningkatkan kinerja dan memperkuat bisnis keberlanjutan. Kami juga akan terus memperlengkapi one stop packaging solutions sebagai keunggulan dan strategi bisnis kami,” kata Herryanto.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham SMKL

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 17 Maret 2022, saham SMKL naik 2,49 persen ke posisi Rp 412 per saham. Saham SMKL dibuka stagnan di Rp 402 per saham.

Saham SMKL berada di level tertinggi Rp 418 dan terendah Rp 402 per saham. Total frekuensi perdagangan 122 kali dengan volume perdagangan 1.520 saham. Nilai transaksi Rp 62,4 juta.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya