Pefindo Dongkrak Peringkat Lautan Luas, Ini Faktor Pendorongnya

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo pada 21 Juni 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Apr 2022, 22:53 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2022, 22:53 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dan Obligasi Berkelanjutan II 2017 seri B, Berkelanjutan III 2020 menjadi idA, dari sebelumnya idA-. Mengacu pada hal itu, prospek peringkat Lautan Luas adalah stabil.

"Tindakan pemeringkatan tersebut mencerminkan pandangan kami terhadap struktur permodalan LTLS yang lebih kuat dan indikator proteksi arus kas, didorong oleh perbaikan manajemen modal kerja dan permintaan yang stabil menyusul pemulihan makro ekonomi dalam jangka pendek hingga menengah," kata Pefindo dalam keterangan resmi, Kamis (7/4/2022).

Selama tiga tahun terakhir, Lautan Luas secara intensif melakukan deleveraging di tengah kontraksi ekonomi dan fluktuasi harga bahan baku, sehingga meningkatkan profil kredit.

Perseroan berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo pada 21 Juni 2022 dengan menggunakan kas internal dan fasilitas kredit dari bank.

Pada posisi 31 Desember 2021, perusahaan memiliki kas dan setara kas serta fasilitas kredit yang belum digunakan dari bank masing-masing sebesar Rp 499,1 miliar dari USD 177 juta, yang cukup untuk menutupi obligasi yang akan jatuh tempo.

"Obligor dengan peringkat idA memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya. Namun, itu agak lebih rentan terhadap dampak buruk dari perubahan keadaan dan kondisi ekonomi daripada peringkat yang lebih tinggi,” jelas Pefindo.

Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar LTLS yang kuat, didukung oleh bisnis yang terdiversifikasi dengan baik, operasi yang terintegrasi dan saluran distribusi yang baik, serta marjin laba yang stabil. Peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi makro ekonomi.

Peringkat dapat dinaikkan jika LTLS secara substansial melebihi target pendapatan dan EBITDA secara berkelanjutan, serta terus melakukan debt deleveraging dalam jangka pendek hingga menengah.

"Peringkat dapat diturunkan jika arus kas perusahaan melemah secara substansial sebagai akibat dari kinerja bisnis yang lebih rendah dari perkiraan. Dan atau jika Perusahaan berutang lebih tinggi dari yang diharapkan tanpa dikompensasi oleh peningkatan signifikan dalam profil bisnisnya," tulis Pefindo.

Lautan Luas adalah distributor dan produsen bahan kimia dasar dan khusus terkemuka di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1951. Pendapatannya diperoleh dari tiga divisi, yaitu: distribusi, manufaktur, dan layanan.

Per 31 Desember 2021, pemegang saham terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal sebesar 54,7 persen, publik 43,6 persen dengan masing-masing di bawah 5 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, perusahaan distribusi bahan kimia, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) membukukan laba bersih sebesar Rp 280 miliar pada 2021, melonjak 273,33 persen dibanding 2020 yang sebesar Rp 75 miliar.

Hal tersebut disampaikan perseroan melalui Investor Newsletter FY 2021, yang dikutip Liputan6.com, Senin, 4 April 2022.

Melonjaknya laba tersebut merupakan hasil dari meningkatnya pendapatan sebesar 18,67 persen menjadi Rp 6,64 triliun pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 5,59 triliun pada 2020. Gross margin perseroan tercatat menurun dari 21 persen pada 2020 menjadi sebesar 19,6 persen.

Laba usaha perseroan tercatat melonjak 65,36 persen menjadi Rp 547 miliar pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 331 miliar pada 2020. Total laba sebelum bunga, pajak, Depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan  juga meningkat, yaitu sebesar 16,74 persen menjadi sebesar Rp 753 miliar di 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 645 miliar pada 2020.

Total aset Lautan Luas hingga akhir 2021 tercatat sebesar Rp 6,23 triliun, dengan Liabitas sebesar Rp 3,52 triliun dan ekuitas sebesar Rp 2,70 triliun. Sementara total kas dan setara kas tercatat sebesar Rp 499 miliar.

Beri Pinjaman ke Anak Usaha

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

PT Lautan Luas Tbk, emiten distribusi bahan kimia kucurkan pinjaman kepada anak usaha Lautan Luas Singapore Ltd senilai USD 1 juta atau sekitar Rp 14,34 miliar (asumsi kurs Rp 14.341 per dolar AS).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (12/2/2022), PT Lautan Luas Tbk memberikan pinjaman tersebut untuk kebutuhan modal kerja.

Jangka waktu pinjaman selama satu tahun sejak 9 Februari 2022 dan akan dikenakan bunga. Adapun Lautan Luas Singapore Pte Ltd merupakan entias anak perseroan yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan.

Perseroan menyatakan tidak ada dampak kejadian, informasi, dan fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha emiten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya