Liputan6.com, Jakarta - Bagi investor pemula yang ingin mulai investasi saham, tentunya harus mempelajari cara dan strategi terlebih dahulu. Sambil belajar investasi saham, investor juga dapat membuat akun melalui sekuritas legal yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, untuk investasi saham calon investor terlebih dahulu harus mengenal analisis fundamental dan teknikal. Setelah mengenal analisis tersebut dapat melakukan opening account dengan mendatangi perusahaan sekuritas, atau memilih perusahaan sekuritas yang bisa melakukan opening account secara online.
Baca Juga
"Selain itu juga pilih sekuritas yang memiliki fee transaksi baik buy dan sell yang tidak begitu besar. Bagi investor pemula juga dapat mencari sekuritas yang menawarkan opening account tanpa minimum deposit,” ujar Abdul Azis.
Advertisement
Abdul mencontohkan Kiwoom Sekuritas Indonesia yang membuka opening account secara online, serta menawarkan fee buy 0,09 persen dan sell 0,19 persen serta tidak ada minimum deposit.
“Seperti Kiwoom yang memiliki aplikasi HERO yang memiliki fitur cukup lengkap. Setelah mempunyai account dan sudah mengunduh aplikasi investor pemula bisa melakukan deposit ke RDN (Rekening Dana Nasabah) masing-masing. Setelah itu investor pemula dapat melakukan transaksi saham,” ujar dia.
Abdul menegaskan, yang perlu diperhatikan dalam memilih saham adalah memperhatikan bagaimana fundamental dari perusahaan tersebut, baik dari prospek bisnis, strategi perusahaan, hingga nilai wajar dari perusahaan tersebut.
Kemudian, dia juga memberitahukan untuk melihat bagaimana pergerakan harga sahamnya apakah dalam fase downtrend, atau uptrend. Lalu, untuk investor pemula dapat perhatikan saham yang dalam keadaan uptrend.
“Investasi saham memiliki risiko seperti kerugian. Jadi bagi investor pemula harus mempunyai strategi untuk meminimalkan kerugian yang cukup dalam. Selain itu jangan memilih saham karena informasi yang belum benar kepastiannya atau ikut-ikutan yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian cukup dalam,” tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harus Terdaftar di OJK
Senada dengan Abdul, pengamat pasar modal Wawan Hendrayana menjelaskan, saat investasi saham harus menggunakan aplikasi yang legal dan terdaftar di OJK.
“Mereka punya aplikasi yang bisa di download di Playstore atau IOS. Bahkan daftarnya bisa tanpa tatap muka, biasanya butuh waktu 2-3 hari. Nanti investor mendapatkan RTI atas nama investor,” kata Wawan.
Tak hanya itu, Wawan juga menyebutkan sejumlah aplikasi rekomendasi bagi pemula yang bisa digunakan dalam melakukan investasi saham antara lain, Ajaib, IPOT, STAR, serta POEMS.
“Itu rekomendasi karena saya pernah menggunakan langsung secara pribadi,” ungkapnya.
Langkah-langkah pemilihan saham yang bisa dilakukan pemula bisa dilakukan mulai dari bisnis yang dipahami atau produk yang dipakai oleh investor pemula.
"Kita pakai produk apa? Saya suka makan indomie misalnya, terus beli saham indofood. Pilih saham yang bisnisnya kita pahami dulu,” kata Wawan.
"Untuk pemilihan saham dari sisi kinerja,” pungkasnya.
Advertisement
Simak Cara Investasi Saham untuk Investor Pemula
Sebelumnya, perkembangan teknologi juga berdampak terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini seiring kehadiran sejumlah aplikasi yang turut dongkrak jumlah investor pasar modal.
Mengutip data KSEI, Selasa (5/4/2022), hingga Februari 2022, tercatat jumlah investor pasar modal mencapai 8,10 juta dibandingkan 2021 sebesar 7,48 juta. Sementara itu, jumlah investor C-BEST mencapai 3,65 juta hingga Februari 2022 dari 2021 sebesar 3,45 juta.
Jika dilihat berdasarkan usia, investor berusia di bawah 30 tahun mendominasi. Tercatat investor di bawah usia 30 tahun mencapai 60,32 persen. Disusul berusia 31-40 tahun yang mencapai 21,49 persen. Dengan melihat hal itu, ada potensi investor pemula. Bagi investor pemula juga penting mengetahui cara investasi terutama di saham.
Bicara mengenai aplikasi dan investasi, saat ini ada sejumlah aplikasi yang berkaitan dengan saham. Untuk memilih aplikasi itu, Pengamat pasar modal, Wahyu Laksono mengatakan, aplikasi yang bisa digunakan untuk investasi saham adalah yang legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau (OJK).
"Ada Bibit, Ajaib, Stockbit atau Bareksa. Kalau ini preferensi masing-masing sesuai kelebihan yang kita mau atau kekurangan yang mungkin enggak sesuai dengan pribadi kita,” kata Wahyu saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 5 April 2022.
Dia menambahkan, sebelum investasi harus mengetahui tujuannya dahulu. Apapun itu investasi harus tahu tujuannya, mau apa kita, bagaimana profil dana dan risiko kita, bagaimana strateginya,” ungkap Wahyu.
Ia juga mengingatkan mengenai langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum investasi. Salah satunya saat investasi saham dengan mengenal profil dan tujuan investasi.
"Lebih baik kita pahami mengenal profil pribadi dan tujuan investasi kita. Target waktu dan profit nya serta exit nya juga bagaimana risk tolerance nya. Kita belajar soal emiten dan kelompok atau sektor bisnis nya, valuasi, belajar teknikal dan fundamental,” tutur dia.
Wahyu menambahkan, saat investasi saham perlu memahami prinsip-prinsipnya mulai dari valuasi, fundamental lebih baik dibandingkan harga saat ini.
"Set longer term dan kesabaran. Tidak terpengaruh oleh volatilitas atau fluktuasi jangka pendek. Bisa 3, 5 bahkan 10 tahun yang penting sesuai prinsip. Hindari yang over valuasi, pilih yang undervalue dan strategi capital kita,” tuturnya.
Mengenal Seluk Beluk Pasar Modal
Senada dengan Wahyu, Analis Indo Premier Sekuritas, Mino mengatakan, aplikasi yang bisa digunakan untuk investasi saham adalah aplikasi yang dikeluarkan oleh sekuritas sebagai broker jual beli saham di pasar modal. Misalnya, aplikasi IPOT (Indo Premier Online Technology).
"Bagi pemula yang ingin memulai investasi saham hal pertama kali yang perlu dilakukan adalah mengenali seluk beluk pasar modal dengan cara ikut sekolah pasar modal (SPM) yang diselenggarakan oleh bursa efek atau perusahaan sekuritas,” kata Mino.
Selain itu, Mino juga menyebutkan langkah-langkah investasi saham bagi investor pemula. Dia menjelaskan, setelah mengikuti SPM kemudian mendaftarkan diri di perusahaan sekuritas untuk memperoleh akun yang akan digunakan untuk transaksi jual beli saham.
Lalu mengikuti pelatihan analisa teknikal dan fundamental sebagai bekal jual beli saham, serta mengikuti juga pelatihan money management.
“Sebelum membeli saham pastikan melakukan analisa baik fundamental maupun teknikal, pilihlah saham-saham yang berfundamental baik dan likuiditas tinggi, pastikan juga uang yang dipakai adalah uang dingin, pisahkan modal berdasarkan tujuan apakah untuk trading atau investasi (untuk pemula disarankan porsi trading lebih kecil dari porsi investasi),” ungkapnya.
Meskipun demikian, Mino menegaskan bagi investor pemula harus tetap waspada dalam melakukan investasi. Jangan mudah FOMO (fear of missing out atau takut ketinggalan), hindari saham yang fundamentalnya buruk dan tidak likuid, serta hindari saham gorengan
Advertisement