BTN Kantongi Laba Bersih Rp 774 Miliar pada Kuartal I 2022

Perolehan laba bersih BTN itu melonjak 23,89 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 625 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Apr 2022, 12:16 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 12:16 WIB
Kantor Bank BTN
Kantor Bank BTN (dok: BTN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mempertahankan kinerja gemilang hingga kuartal I 2022. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses membukukan laba bersih Rp 774 miliar.

Perolehan tersebut melonjak 23,89 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 625 miliar. Pertumbuhan laba bersih BTN pada kuartal I 2022 ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit, pengelolaan aset kredit bermasalah, efisiensi biaya dana, dan operasional.

Transformasi digital yang dirancang sejak dua tahun terakhir juga mulai memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar, dan produktivitas karyawan. Perbaikan di banyak aspek membuat indikator kinerja keuangan berada dalam tren positif.

"Ditinjau dari sisi topline maupun bottom line, kinerja kami tumbuh menggembirakan. Pencapaian ini berkat bisnis model dan implementasi strategi yang tepat. Ke depan kami tetap optimistis karena ekonomi semakin pulih seiring berakhirnya pandemi,” ujar Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo dalam Paparan Kinerja Keuangan BTN Kuartal I 2022, Jumat (22/4/2022).

Namun demikian, perseroan tetap mewaspadai kenaikan inflasi yang bisa menjadi faktor pemberat, sementara ekonomi global tengah menghadapi tantangan.

Sepanjang periode Januari-Maret 2022, BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp 277,13 triliun meningkat 6,04 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 261,34 triliun.

Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I 2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp 248,57 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kontribusi Kredit

PPKM Darurat Bank BTN Dorong Digital Banking
Ilustrasi BTN

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I 2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 134,04 triliun tumbuh 9,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 122,96 triliun.

Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16 persen menjadi Rp 84,28 triliun pada kuartal I2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 80,14 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,6 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,25 persen, Sedangkan NPL Nett sebesar 1,28 persen, turun dari posisi 1,94 persen,” kata Haru.

Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 28,81 persen pada kuartal I 2022 menjadi Rp 3,57 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) BTN juga mengalami kenaikan dari 3,31 persen pada akhir Maret 2021 menjadi 4,29 persen di kuartal I 2022.

“Meski rasio NPL mengalami perbaikan, BTN pada kuartal I 2022 tetap menaikkan rasio cadangan atau Coverage Ratio menjadi 146,73 persen dari 115,93 persen pada kuartal I 2021,” kata Haru.

DPK

PPKM Darurat Bank BTN Dorong Digital Banking
Ilustrasi BTN

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) yang dicatatkan BTN pada kuartal I 2022 mencapai Rp 290,53 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 128,26 triliun naik sebesar 13,85 persen dibandingkan akhir Maret 2021 sebesar Rp 112,66 triliun.

"Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat porsi dana murah mengalami kenaikan menjadi 44,15 persen dari total DPK Bank BTN pada kuartal I 2022,” ujar Haru.

Haru menegaskan, kenaikan dana murah Bank BTN berhasil menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) BTN pada kuartal I 2022 menjadi 2,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,69 persen.

Fokus BTN dalam menggenjot perolehan dana murah dan memangkas dana mahal telah membuat total deposito perseroan mengalami penurunan 10,96 persen menjadi Rp 162,27 triliun pada kuartal I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 182,25 triliun.

"Strategi ini membuat yang biasanya porsi dana mahal atau deposito selalu di atas 60 persen, pada kuartal I 2022 ini mengalami penurunan menjadi hanya 55,85 persen,” tegasnya.

 

BTN Tawarkan Tabungan Bisnis

Pikat Pelaku Usaha dengan Tabungan BTN Bisnis
Ilustrasi BTN

Memasuki triwulan II tahun 2022, PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN makin produktif meningkatkan pundi-pundi Dana Pihak Ketiga khususnya dari nasabah ritel.

Kali ini, Bank BTN menyasar segmen pelaku usaha dengan produk tabungan khusus bernama “Tabungan BTN Bisnis”. Tabungan BTN Bisnis yang diluncurkan Bank BTN merupakan salah satu inovasi produk tabungan BTN untuk memfasilitasi kebutuhan finansial para pelaku usaha.

“Tabungan BTN Bisnis menjadi salah satu solusi bagi para pelaku usaha yang akan mempermudah transaksi bisnisnya karena memiliki beragam fitur pendukung diantaranya limitasi transaksi yang tinggi untuk transfer, detail deskripsi transaksi tabungan dan yang istimewa tahun ini kami memberikan bebas biaya transfer,” kata Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu di sela-sela peluncuran Tabungan BTN Bisnis di Jakarta, Rabu (30/3/202).

Terkait limitasi transaksi, bagi pemegang Tabungan BTN Bisnis berbeda dengan tabungan regular, misalnya untuk transaksi melalui mobile banking nilai transfer maksimal antar rekening BTN dapat mencapai Rp 100 juta per transaksi, selain itu untuk transfer rekening berbeda bank dapat mencapai Rp 50 juta per transaksi. Sementara transaksi di merchant yang memakai EDC BTN bisa mencapai Rp 100 juta begitu pula untuk transaksi pembayaran di ATM.

Sesuai dengan namanya, Tabungan BTN Bisnis diklaim Nixon akan memudahkan pelaku usaha. Misalnya detail transaksi akan memudahkan pemantauan,dan pencatatan pembukuan transaksi, selain itu BTN juga mengirimkan e-statement tiap bulan serta opsi untuk menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) dan QRIS dari BTN agar transaksi lebih lancar.

Nixon menilai Tabungan BTN Bisnis akan mendapatkan sambutan baik di masyarakat. Tahun ini, Nixon menargetkan Number Of Account atau jumlah rekening yang tercatat mencapai sekitar 40.000 rekening. Untuk mengejar target tersebut, Nixon menjelaskan bahwa syarat untuk membuka Tabungan BTN mudah dan sederhana.

“Intinya adalah calon nasabah adalah pelaku usaha, bisa online maupun offline, tidak perlu akta pendirian usaha ataup semacamnya yang utama adalah anda menjalankan usaha,” kata Nixon. Untuk membuka rekening, calon nasabah cukup menyetorkan dana minimal Rp 1 Juta dan yang menarik, nasabah dapat memilih nomer rekening yang diinginkan tanpa dikenakan biaya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya