Jasa Marga Prediksi Kinerja Keuangan Kuartal I 2022 Bakal Lebih Baik, Ini Pendorongnya

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyatakan proyeksi peningkatan pendapatan tol pada kuartal I 2022 tumbuh di atas 15 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Mei 2022, 20:13 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2022, 20:13 WIB
GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada arus Mudik Lebaran 2022. (Dok. Jasa Marga)
GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada arus Mudik Lebaran 2022. (Dok. Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) prediksi pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal I 2022 lebih baik jika dibandingkan kuartal I 2021. Pencapaian ini didorong oleh pemulihan traffic serta implementasi kebijakan Pemerintah dalam merelaksasi perjalanan masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Ade Wahyu menuturkan, kinerja Jasa Marga juga semakin membaik dengan proyeksi peningkatan pendapatan tol pada kuartal I 2022 tumbuh di atas 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Untuk laba bruto di kuartal I Tahun 2022 diproyeksikan tumbuh lebih dari 9 persen secara YoY dan laba berjalan juga diproyeksikan tumbuh sangat signifikan," ujar Ade dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (1/5/2022).

Ade menambahkan, sepanjang 2021 hampir seluruh ruas jalan tol Jasa Marga Group mengalami peningkatan volume lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya, kecuali untuk Jalan Tol Sedyatmo yang merupakan akses langsung ke Bandara Soekarno-Hatta.

“Namun, kami melihat di kuartal I Tahun 2022 ini, peningkatan lalu lintas di Jalan Tol Sedyatmo mencapai 25 persen dibandingkan dengan tahun lalu, ini sudah luar biasa," ujar dia.

Ia menambahkan, dari segi lalu lintas, Jalan Tol Jasa Marga Group pada 2021 memang relatif belum tumbuh jika dibandingkan dengan lalu lintas sebelum pandemi. "Namun, jika dari sisi pendapatan tol, sudah melebihi dari periode sebelum pandemi,” ia menambahkan.

Untuk itulah, Ade optimistis, dengan adanya peningkatan lalu lintas ke depannya, Jasa Marga memiliki peluang yang sangat tinggi untuk meningkatkan pendapatan tol di tahun 2022.

“Kami berharap kinerja keuangan yang diproyeksikan tumbuh di kuartal I tahun 2022 ini terus terefleksi di kuartal 2 dan hingga akhir tahun ini," kata dia.

Ia juga berharap penanganan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini berjalan lancar, pengaturan lalu lintas lebih baik lagi, sehingga masyarakat terus terdorong untuk melakukan perjalanan tidak hanya pada periode saat ini, tetapi juga pada periode-periode libur berikutnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jasa Marga Kantongi Persetujuan Spin Off Ruas Trans Jawa

Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)
PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan memisahkan atau spin off ruas Trans Jawa ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Hal itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rabu, 27 April 2022.

Spin-off ruas Trans Jawa ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol tersebut dilakukan melalui program restrukturisasi BUMN sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 56/PMK/010/2021 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 52/PMK/010/2017 Tentang Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan/Pemisahan Dan Perolehan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Atau Pengambilalihan Usaha, termasuk peraturan pelaksanaannya, untuk kepentingan perpajakan.

Rencana pengalihan divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad dari Jasa Marga ke PT JTT meliputi hak pengusahaan jalan tol 4 ruas segmen operasi jalan tol Transjawa dan kepemilikan saham Jasa Marga di 9 Anak Perusahaan Jalan Tol Transjawa. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, ditulis Kamis, 28 April 2022.

Direktur Bisnis PT Jasa Marga Tbk, Reza Febriano menuturkan, proses spin-off tersebut telah mendapatkan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Aksi korporasi ini merupakan bentuk implementasi dari program financing dan aset recyiling.

"Ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari program financing dan juga aset recycling bagaimana yang sudah direncanakan di dalam rencana jangka panjang perusahaan," ujar dia.

Ia menuturkan, spin off dilakukan untuk mendukung keberlanjutan dari perusahaan, bisnis dan juga memberikan kontribusi bagi perkembangan perseroan.

"Jadi kita melakukan spin off ini untuk mendukung sustainability dari perusahaan keberlanjutan, bisnis dan juga memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perseroan khususnya dalam rangka kita untuk masuk membiayai beberapa pipeline jalan tol baru ke depan,” kata dia.

 

Bakal Efektif 1 Juli 2022

PT Jasa Marga terus melakukan monitoring terhadap jumlah kendaraan yang meninggalkan kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) setiap hari menjelang momen lebaran.
PT Jasa Marga Tbk

Usai melakukan pengesahan, masih banyak pekerjaan yang perlu disiapkan oleh PT Jasa Marga Tbk. 1 Juli 2022 diharapkan akan efektif dengan proses spin-off termasuk akan menandatangani akta pemisahan.

"Sehingga 1 Juli 2022 ini akan efektif berkaitan dengan proses spin-off ini. Jadi kita akan menandatangani akta pemisahan terkait dengan spin-off rencananya 1 Juli 2022,” ujar Reza.

Adapun terdapat pemisahan divisi regional tol Trans Jawa ke PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT.

"Sekarang pemisahannya itu yang perlu diketahui jadi terkait dengan pemisahan divisi regional trans jawa tol ke PT JTT (PT Jasamarga Transjawa Tol),” ujar dia.

Ia menambahkan, jalan tol di PT Jasa Marga memang mengelola 13 ruas, jadi empat ruas segmen operasi ada ruas Jakarta-Cikampek kemudian ada ruas Palikanci, ruas Semarang ABC. Selanjutnya ruas Surabaya Gempol. Lalu sembilan ruas BUJT yang berada di Trans Jawa yaitu Jakarta-cikampek, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Kertosono-Kediri, Surabaya-Mojokerto,Pandaan-Pasuruan, serta Pandaan Malang.

Masih Jadi Pengendali

Arus mudik di Tol Bawen
PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

Sedangkan, untuk saat ini kepemilikan saham masih di tangan Jasa Marga dan akan dialihkan ke PT JTT dengan porsi kepemilikan Jasa Marga sebanyak 99 persen.

Dengan demikian, Jasa Marga tetap pertahankan kepemilikan saham dan pengendalian sebagai pemegang saham mayoritas. Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat mendorong JTT sebagai anak perusahaan dapat lebih kompetitif dan fleksibel dalam mengambil keputusan bisnis untuk hasilkan nilai tambah bagi Jasa Marga.

"Saat ini kepemilikan sahamnya memang masih ada di Jasa Marga nanti akan dialihkan kepada PT JTT. Dimana porsi kepemilikan Jasa Marga di PT JTT sebanyak 99 persen,” kata dia.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, dengan spin off juga diharapkan dapat mengembangkan dan mengelola aset pengoperasian jalan tol yang lebih intensif ke depannya sehingga tercipta pemanfaatan aset yang optimal.

Pemisahan diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat kepada Jasa Marga dan para pemegang saham, di antaranya meningkatkan fokus Jasa Marga dalam menjaga kualitas proyek pengembangan ruas jalan tol.

Selain itu, memiliki kapasitas untuk meningkatkan struktur permodalan guna pengembangan usaha dan mengantisipasi peluang bisnis ke depan termasuk perolehan investasi strategis dengan melakukan penawaran umum saham atau efek yang bersifat ekuitas lainnya, serta diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi Jasa Marga, pemegang saham, maupun anak perusahaan jalan tol yang dipisahkan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya