Jasamarga Transjawa Tol Bakal IPO pada 2023

PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT bakal gelar IPO pada kuartal I 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Apr 2022, 16:56 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2022, 16:56 WIB
PT Jasa Marga terus melakukan monitoring terhadap jumlah kendaraan yang meninggalkan kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) setiap hari menjelang momen lebaran.
PT Jasa Marga terus melakukan monitoring terhadap jumlah kendaraan yang meninggalkan kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) setiap hari menjelang momen lebaran. (Tim Humas Jasa Marga).

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT berencana melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada awal 2023.

"Untuk sementara waktu dilaksanakan awal tahun 2023,” kata Direktur Bisnis PT Jasa Marga Tbk, Reza Febriano dalam konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, ditulis Kamis (28/4/2022).

Sedangkan, terkait waktu IPO diupayakan agar dapat terealisasi pada awal kuartal I 2023.

“Waktu masih berupaya agar terealisasi di awal Q1,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Ade Wahyu menjelaskan terkait guna dari IPO JTT masih dalam proses diskusi serta peran JTT selaku pengelola jalan tol.

“Nanti mengenai IPO gunanya apa, kita masih diskusikan, karena JTT ini sifatnya pemilik project, sementara ini kita tidak mengembangkan proyek di JTT. Dia hanya pengelola jalan tolnya sendiri,” tuturnya.

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan memisahkan atau spin off ruas Trans Jawa ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Hal itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rabu, 27 April 2022.

Spin-off ruas Trans Jawa ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol tersebut dilakukan melalui program restrukturisasi BUMN sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 56/PMK/010/2021 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 52/PMK/010/2017 Tentang Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan/Pemisahan Dan Perolehan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Atau Pengambilalihan Usaha, termasuk peraturan pelaksanaannya, untuk kepentingan perpajakan.

Rencana pengalihan divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad dari Jasa Marga ke PT JTT meliputi hak pengusahaan jalan tol 4 ruas segmen operasi jalan tol Transjawa dan kepemilikan saham Jasa Marga di 9 Anak Perusahaan Jalan Tol Transjawa. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, ditulis Kamis, 28 April 2022.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Langkah Spin Off Ruas Trans Jawa

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono (Ruas Ngawi-Wilangan) pada Kamis, (29/3/32018). (Dok Jasa Marga)
Ilustrasi PT Jasa Marga Tbk

Direktur Bisnis PT Jasa Marga Tbk, Reza Febriano menuturkan, proses spin-off tersebut telah mendapatkan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Aksi korporasi ini merupakan bentuk implementasi dari program financing dan aset recyiling.

"Ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari program financing dan juga aset recycling bagaimana yang sudah direncanakan di dalam rencana jangka panjang perusahaan," ujar dia.

Ia menuturkan, spin off dilakukan untuk mendukung keberlanjutan dari perusahaan, bisnis dan juga memberikan kontribusi bagi perkembangan perseroan.

"Jadi kita melakukan spin off ini untuk mendukung sustainability dari perusahaan keberlanjutan, bisnis dan juga memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perseroan khususnya dalam rangka kita untuk masuk membiayai beberapa pipeline jalan tol baru  ke depan,” kata dia.

 

 

Efektif Juli 2022

Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan
Ilustrasi PT Jasa Marga Tbk

Usai melakukan pengesahan, masih banyak pekerjaan yang perlu disiapkan oleh PT Jasa Marga Tbk. 1 Juli 2022 diharapkan akan efektif dengan proses spin-off termasuk akan menandatangani akta pemisahan.

"Sehingga 1 Juli 2022 ini akan efektif berkaitan dengan proses spin-off ini. Jadi kita akan menandatangani akta pemisahan terkait dengan spin-off rencananya 1 Juli 2022,” ujar Reza.

Adapun terdapat pemisahan divisi regional tol Trans Jawa  ke PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT.

"Sekarang pemisahannya itu  yang perlu diketahui  jadi terkait dengan pemisahan divisi regional trans jawa tol ke PT JTT (PT Jasamarga Transjawa Tol),” ujar dia.

Ia menambahkan, jalan tol di PT Jasa Marga memang mengelola 13 ruas, jadi empat ruas segmen operasi ada ruas Jakarta-Cikampek kemudian ada ruas Palikanci, ruas Semarang ABC.  Selanjutnya ruas Surabaya Gempol. Lalu sembilan ruas BUJT yang berada di Trans Jawa yaitu Jakarta-cikampek, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Kertosono-Kediri, Surabaya-Mojokerto,Pandaan-Pasuruan, serta Pandaan Malang.

Jasa Marga Masih Jadi Pengendali

Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)
Ilustrasi PT Jasa Marga Tbk

Sedangkan, untuk saat ini kepemilikan saham masih di tangan Jasa Marga dan akan dialihkan ke PT JTT dengan porsi kepemilikan Jasa Marga sebanyak 99 persen.

Dengan demikian, Jasa Marga tetap pertahankan kepemilikan saham dan pengendalian sebagai pemegang saham mayoritas. Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat mendorong JTT sebagai anak perusahaan dapat lebih kompetitif dan fleksibel dalam mengambil keputusan bisnis untuk hasilkan nilai tambah bagi Jasa Marga.

"Saat ini kepemilikan sahamnya memang masih ada di Jasa Marga nanti akan dialihkan kepada PT JTT. Dimana porsi kepemilikan Jasa Marga di PT JTT sebanyak 99 persen,” kata dia.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, dengan spin off juga diharapkan  dapat mengembangkan dan mengelola aset pengoperasian jalan tol yang lebih intensif ke depannya sehingga tercipta pemanfaatan aset yang optimal.

Pemisahan diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat kepada Jasa Marga dan para pemegang saham, di antaranya meningkatkan fokus Jasa Marga dalam menjaga kualitas proyek pengembangan ruas jalan tol.

Selain itu, memiliki kapasitas untuk meningkatkan struktur permodalan guna pengembangan usaha dan mengantisipasi peluang bisnis ke depan termasuk perolehan investasi strategis dengan melakukan penawaran umum saham atau efek yang bersifat ekuitas lainnya, serta diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi Jasa Marga, pemegang saham, maupun anak perusahaan jalan tol yang dipisahkan

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya