IPO Terbesar di India Ini Bakal Jadi Ujian terhadap Minat Investor Asing

Raksasa asuransi milik pemerintah India itu menjual 3,5 persen saham seharga USD 2,74 miliar dalam rangka IPO.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Mei 2022, 14:46 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2022, 14:46 WIB
IHSG Menguat
IHSG Menguat

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perusahaan pemain dominan di pasar asuransi jiwa India, Life Insurance Corporation, membuka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Rabu, 4 Mei 2022 dan menjadi IPO terbesar di negara itu.

Raksasa asuransi milik negara itu menjual 3,5 persen saham dengan nilai penghimpunan dana USD 2,74 miliar atau sekitar Rp 39,6 triliun. Korporasi akan menawarkan sekitar 22,13 juta saham untuk antara 902 dan 949 rupee India, atau setara dengan Rp 170 ribu hingga Rp 179 ribu per saham. 

Dipercaya oleh jutaan orang dan dengan jangkauan luas di seluruh negeri, LIC adalah yang terbesar kedua setelah deposito bank sebagai tempat tabungan di India

Antara 2019 dan 2021, bagian LIC dari tabungan keuangan rumah tangga tumbuh 3,4 poin persentase menjadi 19,4 persen. Itu di atas pangsa dana pensiun 16,7 persen, sementara deposito bank turun 7,1 poin persentase menjadi 29,4 persen selama periode yang sama.

LIC memiliki monopoli di pasar asuransi India hingga 2000-an dan masih menjadi pemain dominan, menguasai sekitar dua pertiga pasar asuransi jiwa. Pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2021, pangsa pasar LIC mencapai 64,14 persen, turun sedikit dari 66,22 persen di tahun sebelumnya.

Menarik investor asing

Salah satu IPO terbesar ini akan menguji selera dari investor asing. Dari saham yang ditawarkan, 20 persen terbuka untuk investor asing dan 10 persen diperuntukkan bagi pemegang polis.

LIC, yang diperkirakan memiliki basis 250 juta pemegang polis, adalah organisasi yang kaya aset. Pada Maret 2021, basis aset LIC telah melampaui USD 520 miliar, dengan investasi USD 503 miliar dan dana seumur hidup USDc 470,70 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beri Kesempatan Investor Asing dan Domestik

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Ilustrasi bursa saham Asia

Wakil direktur di Carnegie India, Suyash Rai, mengatakan IPO LIC memberi investor domestik dan asing kesempatan untuk berinvestasi di perusahaan yang menguasai sekitar dua pertiga pasar asuransi jiwa di India.

“Kompleksitas dan skala LIC IPO memang menandakan niat pemerintah untuk melangkah lebih jauh dari pemerintah sebelumnya,” kata Rai. dikutip dari CNBC, Rabu (4/5/2022). 

Sebagai indikasi komitmennya terhadap reformasi di sektor keuangan, pemerintah tahun lalu menaikkan saham asing di bidang asuransi menjadi 74 persen dari 49 persen.

Waktu IPO

IPO yang awalnya direncanakan pada Februari, harus ditunda karena perang Ukraina dan aliran dana institusional dari pasar saham. Sejak Januari, sekitar USD 16 miliar modal asing telah meninggalkan pasar India. 

Selain itu, ukuran penawaran LIC, yang awalnya dipatok pada 5 persen, diturunkan menjadi 3,5 persen.

Penilaian tersirat perusahaan saat ini sebesar USD 80 miliar kira-kira setengah dari apa yang ada pada Februari, turun setidaknya sebagian karena kondisi pasar. Sebelumnya telah direncanakan untuk menawarkan 5 persen saham untuk total harga saham sebesar USD 8 miliar. 

IPO Perusahaan Asuransi Milik Pemerintah Ini Bakal Jadi Terbesar di India

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
IPO perusahaan asuransi di India ini bakal jadi terbesar.

Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi berencana menjual lima persen saham Perusahaan Asuransi Jiwa Pemerintah melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). IPO perusahaan asuransi jiwa pemerintah India itu akan menjadi yang terbesar.

Life Insurance Corporation of India (LIC) akan menjual sekitar 316 saham atas kepemilikan penuh, menurut rancangan prospektus yang diajukan ke regulator pasar modal pada Minggu, 13 Februari 2022.

LIC merupakan metrik utama untuk perusahaan asuransi yang menggabungkan nilai saat ini dari keuntungan masa depan dengan nilai bersih aset. Diproyeksikan penawaran umum tesebut mampu mengantongi sekitar 5,4 triliun rupee atau USD 72 miliar (setara Rp 1,03 kuadriliun dengan estimasi kurs Rp 14.334 per dolar AS).

India berniat menyelesaikan mega IPO ini pada akhir Maret 2022 guna membantu menjembatani defisif anggaran yang kian menganga. Langkah ini acap kali disandingkan dengan megahnya momen Aramco dengan saham raksasa minyak Teluk ini berhasil raup USD 29,4 miliar atau Rp 421,4 triliun. IPO ini juga menguji kedalaman pasar modal India.

Tindakan ini pun bertujuan sebagai evaluasi selera global atas anggapan sebagai mahkota negara. Sementara yang lain turut mempertanyakan otonomi lembaga yang secara konsisten ditekan guna menyelamatkan bank-bank dan perusahaan publik yang tertatih-tatih.

LIC merupakan perusahaan asuransi di India. Dengan 2.000 cabang, diperkuat lebih dari 100.000 karyawan, dan kepemilikan sekitar 286 juta polis. Perusahaan asuransi ini bermarkas di Mumbai bahkan hampir menjangkau setiap sudut negara.

 

Rincian Saham yang Ditawarkan

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
IPO perusahaan asuransi di India

LIC berusia 65 tahun memiliki aset hampir USD 530 miliar (setara Rp 7,5 kuadriliun) dan 250 juta pemegang polis dan menguasai hampir dua pertiga pasar.

Sebanyak 10 persen saham yang ditawarkan akan dicadangkan untuk pemegang polis, dan 5 persen lagi untuk karyawan. Saham baru tidak akan ditawarkan, mengkonfirmasi rincian yang dilaporkan oleh Bloomberg sebelumnya.

Bankir sekarang akan melakukan sosialisasi untuk merayu investor internasional. Sementara prospektus tidak memberikan target, India perlu mengumpulkan sekitar 600 miliar rupee untuk memenuhi perkiraan anggaran dari penjualan aset.

Operator aplikasi pembayaran digital Paytm saat ini memegang rekor IPO terbesar di negara itu setelah mengumpulkan USD 2,5 miliar atau Ro 35,8 triliun dalam pencatatan November.

Laba LIC naik menjadi 14,4 miliar rupee dalam enam bulan hingga September. Jumlah ini melojak dari keuntungan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni dari 61,4 juta rupee.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya