Multipolar Technology Bidik Pendapatan Rp 3 Triliun pada 2022

PT Multipolar Technology Tbk meraih penjualan Rp 911,28 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 556,92 miliar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Mei 2022, 17:10 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2022, 18:52 WIB
Paparan publik PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Rabu (11/5/2022) (Foto: Istimewa)
Paparan publik PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Rabu (11/5/2022) (Foto: Istimewa)   

Liputan6.com, Jakarta - PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menargetkan pendapatan Rp 3 triliun pada 2022. Hingga kuartal I 2022, PT Multipolar Technology Tbk meraih pendapatan Rp 911 miliar.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (11/5/2022), PT Multipolar Technology Tbk meraih penjualan Rp 911,28 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 556,92 miliar.

Perseroan mencatat beban pokok penjualan dan jasa Rp 767,63 miliar pada kuartal I 2022, atau naik 60,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 479,69 miliar.

Dengan demikian, laba bruto perseroan tercatat naik 85,98 persen menjadi Rp 143,64 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 77,23 miliar. Perseroan mencatat kenaikan sejumlah beban antara lain beban penjualan naik menjadi Rp 24,26 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,63 miliar.

Selain itu, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 29,36 miliar pada kuartal I 2022 dari periode kuartal I 2022 sebesar Rp 18,60 miliar. Namun, penghasilan lain-lain turun menjadi Rp 765 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,12 miliar.

Perseroan membukukan laba usaha naik 130,78 persen menjadi Rp 90,73 miliar pada kuartal I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat laba usaha Rp 39,31 miliar.

Perseroan meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 121,54 persen menjadi Rp 70,08 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 31,63 miliar. Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 37 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17.

Direktur PT Multipolar Technology Tbk, Hanny Untar mengatakan, laba bersih pada  kuartal I 2022 meningkat hampir tiga kali lipat dari periode yang sama pada  tahun sebelumnya. 

“Untuk kuartal 1 2022 saat ini kita sudah mencapai revenue Rp 911 miliar. Jika dibandingkan dengan target kita mencapai 30 persen dari Rp 3 triliun itu. Laba bersih mencapai Rp 64 miliar dibandingkan kuartal I 2021 meningkat hampir 3 kali lipat,” kata Hanny Untar dalam Public Expose 2022, Rabu (11/5/2022).

Dia menambahkan, kuartal I meningkat cukup tajam karena ada tabungan pada kuartal I 2021.

"Jadi di kuartal I ini kita meningkat cukup tajam ada tabungan di 2021 dapet PO dikirim di kuartal I ini,” ia menambahkan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Strategi Perseroan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Multipolar Technology atau MLPT menjelaskan terkait strategi bisnis pada 2022 antara lain MLPT bertransformasi menjadi perusahaan teknologi sub-holding MPC.

Hal itu memungkinkan  MLPT untuk terus mengembangkan bisnis system integration yang menjadi kekuatannya saat ini, dan memperluas vertikal teknologi dengan memanfaatkan ekosistem dan pengalaman MLPT & MPC.

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Multipolar Technology Tbk (Perseroan), salah satu perusahaan System Integrator di Indonesia memutuskan membagikan dividen tunai.

PT Multipolar Technology Tbk akan membagikan dividen Rp 253,13 miliar atas 1.875.000.000 saham. Dividen yang dibagikan tersebut Rp 135 per saham.

Multipolar Technology membukukan laba bruto Rp 437,58 miliar dan laba tahun berjalan Rp 260,87 miliar, naik 62,39 persen dari tahun sebelumnya. RUPST juga menyetujui tidak ada perubahan jajaran pengurus baik level komisaris dan juga direksi.

"Kita masing-masing masih memiliki masa jabatan sampai tahun 2022 yang akan ditutup pada Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2023,” kata Presiden Direktur Multipolar Technology, Wahyudi Chandra dalam paparan publik 2022, Rabu (11/5/2022).

Perseroan memaparkan empat fokus inisiatif strategi bisnis yang akan dijalankan pada 2022. Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan mendorong percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri. Hal ini berdampak pada meningkatnya permintaan teknologi informasi yang mendukung produk atau layanan berbasis digital untuk memenuhi tuntutan pelanggan. 

"Perseroan terus berupaya memperluas target pasar melalui diversifikasi produk dan layanan guna memenuhi kebutuhan pelanggan dalam membangun ketahanan digital. Dan kami bersyukur tetap dapat menunjukkan kinerja positif dan komitmen yang tinggi untuk memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham,” tulis Wahyudi Chandra melalui keterangan resminya.

Sepanjang 2021 perseroan secara konsisten mempertahankan pertumbuhan penjualannya, dengan kontribusi terbesar didapat dari penjualan hardware, software, professional services, dan managed services.

Selain itu, perseroan fokus mendorong pertumbuhan penjualan solusi berbasis konsumsi (consumption-based solution) dan professional services dengan laba bruto yang relatif lebih baik. 

"Strategi yang kami terapkan sudah mulai membuahkan hasil, baik dari sisi pelanggan, solusi, dan sumber daya, yang selaras dengan perubahan di sisi pelanggan dan juga principal kami,” Wahyudi menambahkan.

Lepas Saham Anak Usaha di Data Center

Data center
Ilustrasi data center Space DC (Foto: Space DC)

Sebelumnya, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) akan menjual saham dalam PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) kepada Edgeconnex Europe B.V dan aset berupa tanah.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (15/2/2022),  rencana penjualan saham dalam PT Graha Teknologi Nusantara melalui pengambilalihan atas masing-masing saham milik Multipolar Technology selaku pemegang 281.535.000 saham dalam GTN yang mewakili 65 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam GTN.

Selain itu, Mitsui & Co Ltd selaku pemegang 151.595.769 saham dalam GTN yang mewakili 35 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam GTN.

Perseroan, Mitsui& Co Ltd dan Edgeconnex Europe B.V telah teken conditional sale and purchase agreement pada 14 Februari 2022.

“Pelaksanaan dari rencana penjualan saham masih bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan oleh para pihak sebagaimana diatur dalam PPJB,” tulis perseroan.

 

Jual Aset Tanah

Multipolar Technology melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) merupakan perusahaan yang berfokus pada layanan pengelolaan GTN Data Center.

Selain itu, perseroan juga berencana jual sebidang tanah dengan luas 40.000 km2 persegi yang berlokasi di Kabupaten Bekasi, Kelurahan Cikarang, Cibatu, Jawa Barat. Perseroan dan pembeli pun telah teken conditional land sale and purchase agreement pada 14 Februari 2022. Perseroan menyatakan, pembeli bukan merupakan afiliasi dari perseroan.

“Kejadian, informasi dan fakta material tersebut tidak berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” tulis perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya