Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group) emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan penjualan selama kuartal I 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Sariguna Primatirta Tbk mencatat penjualan naik 30 persen mencapai Rp 307,7 miliar pada kuartal I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan penjualan Rp 237,19 miliar.
Baca Juga
Beban pokok penjualan naik 42,21 persen menjadi Rp 186,18 miliar pada kuartal I 2022 jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 130,91 miliar.
Advertisement
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan menjadi Rp 35,26 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 30,02 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 16,30 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,13 miliar. Beban keuangan turun menjadi Rp 2,56 miliar pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar Rp 4,95 miliar.
Perseroan mencatat laba tahun berjalan Rp 45,76 miliar pada kuartal I 2022, tumbuh 9,37 persen dari periode kuartal I 2021 sebesar Rp 41,84 miliar.
“Kami bangga bahwa hingga saat ini, CLEO masih dapat menjaga eksistensinya bahkan menjadi salah satu pilihan air minum dalam kemasan bagi masyarakat Indonesia. Dibuktikan dengan Perseroan yang juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp45,8 miliar atau meningkat 9 persen di kuartal I-2022,” ujar Wakil Direktur Utama CLEO Melisa Patricia melalui keterangan resminya, Kamis (!2/5/2022).
Dia menambahkan, kenaikan ini tidak terlepas dari prospek AMDK yang terus bergeliat, ditambah dengan lonjakan permintaan air minum pada momentum saat ini. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen akan terus menambah pabrik dan kapasitas produksi agar perseroan dapat terus memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Indonesia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Produk Perseroan
PT Sariguna Primatirta Tbk mempunyai dua produk yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu botol dan non-botol.
Melihat pertumbuhan AMDK yang positif, produk non-botol CLEO masih menjadi kontributor utama bagi penjualan CLEO, yaitu sebesar 51 persen pada Kuartal I 2022. Sementara kontribusi penjualan pada segmen botol meningkat menjadi 48 persen pada kuartal I 2022 dibandingkan tahun lalu yaitu 41 persen.
Sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat food safety management ISO 22000:2005, CLEO terus melakukan penambahan pabrik baru di luar wilayah Jawa, yaitu Sumatera dan Kalimantan.
Sedangkan, masing-masing pabrik tersebut diproyeksikan berkapasitas hingga 100 juta liter per tahun. Aksi korporasi tersebut sejalan dengan tingginya permintaan air kemasan dan sebagai antisipasi perseroan atas lonjakan permintaan tersebut.
Hingga saat ini, CLEO telah memiliki 27 pabrik pengolahan AMDK ditambah dengan tiga pabrik lainnya yang diproyeksikan akan selesai pada 2022.
Perseroan memiliki jaringan distribusi yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, diantaranya Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua dengan total jaringan sebanyak 200 distributor internal dan 1.515 total distributor eksternal.
"Melihat prospek yang cerah dan terus meningkatnya permintaan akan air minum, ke depan kami tidak hanya menambah pabrik dan kapasitas melainkan menambah jaringan distribusi CLEO baik distributor internal maupun eksternal," ujar dia.
Ia berharap dengan semakin tersebarnya produk dan jaringan distribusi CLEO, dapat menambah semakin banyaknya pangsa pasar perseroan dan dapat memberikan CLEO untuk terus mencari peluang baru sehingga perseroan optimistis dapat memberikan kinerja lebih baik lagi hingga akhir tahun ini.
Advertisement
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berhasil mencatatkan pertumbuhan sepanjang 2021. Produsen air minum kemasan Cleo ini membukukan kenaikan laba tahun berjalan menjadi Rp 180 miliar atau meningkat 36,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 132 miliar.
Kenaikan ini didorong oleh performa CLEO yang terus menjaga kualitas produk dan meningkatkan penyebaran produk agar dapat memenuhi kebutuhan air minum di Indonesia. Salah satu aksi yang dilakukan perseroan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan membuka pabrik-pabrik baru di luar wilayah Jawa.
"Kami bersyukur bahwa dibalik kondisi yang serba dibatasi karena adanya Covid-19, masih ada harapan baik bagi industri AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) seperti CLEO. Di mana kami berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 1,1 triliun atau tumbuh 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Wakil Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Rabu (30/3/2022).
Ia menambahkan, peningkatan ini tidak terlepas dari upaya perseroan yang mampu mempertahankan kepercayaan pelanggannya terhadap produk-produk yang diberikan. Dengan demikian membuat permintaan produk-produk perseroan terus meningkat.
Ekspansi
"Untuk dapat terus memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Indonesia, kami terus melakukan ekspansi dengan gencar membuka pabrik di luar wilayah Jawa yang bertujuan agar dapat memperluas jangkauan distribusi produk produk kami," ujar dia.
Selain memperluas jangkauan distribusi, pembukaan pabrik ini juga menjadi upaya perseroan dalam melakukan penghematan biaya pengiriman. Adapun wilayah tersebut, yaitu wilayah Sumatera dan Kalimantan, di mana biaya pengiriman ke wilayah tersebut cenderung tinggi.
Selain itu, perseroan juga melihat wilayah tersebut memiliki letak strategis sehingga dalam proses distribusi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
Perseroan berharap, dengan ekspansi ini masyarakat Indonesia dapat menjangkau berbagai produk Sariguna Primatirta dengan mudah.
Di sisi lain, perseroan juga terus berupaya mengembangkan bisnisnya dengan terus mencari peluang dan terus berusaha mengembangkan produk dengan berbagai inovasi lainnya.
"Ke depan perseroan diharapkan dengan kondisi perekonomian Indonesia yang kembali pulih dan tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan yang tinggi, dapat menjadi peluang besar bagi bisnis CLEO. Maka dengan peluang tersebut, CLEO optimis dapat mempertahankan kinerja baik hingga akhir tahun ini,” ujar Melisa.
Advertisement