KBLV Targetkan Cetak Laba Usai Divestasi Kepemilikannya di Link Net

PT First Media Tbk (KBLV) menyampaikan alasan divestasi saham PT Link Net Tbk (LINK).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Jun 2022, 12:07 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 12:07 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT First Media Tbk (KBLV) berencana melakukan penjualan dan pengalihan atas seluruh kepemilikan perseroan di PT Link Net Tbk (LINK) sejumlah 798.969.286 dengan harga Rp 4.800 per saham kepada Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd (AII) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL 

Penjualan itu mewakili 29,04 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam LINK dengan total nilai transaksi sebesar Rp 3,83 triliun. Rinciannya, sebanyak  556.949.607 saham LINK akan dialihkan kepada AII, dan sisanya 242,019,679 saham akan dialihkan kepada XL.

Pada saat bersamaan, Asia Link Dewa Pte. Ltd (ALD) juga berancana melakukan penjualan dan pengalihan kepada AII dan XL atas seluruh kepemilikan ALD di LINK sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam LINK.

Dengan demikian, saham-saham dimiliki oleh perseroan dan ALD tersebut seluruhnya berjumlah 1.816.735.484 saham yang mewakili 66,03 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam LINK.

"Rencana ini merupakan transaksi material yang wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan RUPS. Di mana nilai dari rencana transaksi lebih dari 50 persen ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan,” ungkap Sekertaris Perusahaan PT First Media Tbk, Harianda Noerlan dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Selasa (7/6/2022).

Pada tiga tahun terakhir, pendapatan yang diperoleh perseroan dari dividen LINK adalah sebesar Rp 185,68 miliar pada 2019, Rp 142,86 miliar pada 2020, dan Rp 82,05 miliar pada 2021. Apabila dibandingkan, jumlah penerimaan kas dari dividen tahunan tersebut besarnya cukup signifikan, yaitu lebih dari 50 persen dari jumlah penerimaan kas dari pendapatan dari konsumen perseroan.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan Divestasi

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kontribusi dividen itu tidak cukup untuk menutup biaya-biaya perseroan, di mana sebagian besar adalah untuk pembayaran biaya bunga. Adapun sebagian dana hasil dari divestasi LINK akan digunakan untuk pelunasan seluruh pinjaman perseroan.

Sehingga akan menurunkan beban perseroan secara signifikan. Perseroan juga melihat potensi yang menjanjikan dari bisnis media dan digital di masa mendatang dan berencana fokus dalam pengembangan bisnis tersebut.

“Apabila rencana transaksi terlaksana dan rencana pengembangan usaha berjalan sesuai rencana, Perseroan menargetkan mulai mencatatkan laba bersih dan saldo laba positif dalam waktu 12 bulan ke depan,” kata Harianda.

Perseroan akan menggunakan dana hasil divestasi saham LINK untuk pengembangan bisnis anak usaha Perseroan yang bergerak di bidang usaha media, pembuatan konten, dan penyiaran televisi digital. Biaya untuk pengembangan bisnis tersebut serta leverage kesempatan atas investasi di masa yang akan datang diperkirakan sebesar Rp 500 miliar.

First Media Bakal Lepas 29 Persen Saham Link Net

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT First Media Tbk (KBLV) akan menjual seluruh kepemilikan saham sebanyak 798,96 juta saham di PT Link Net Tbk (LINK) kepada Xl Axiata dan Axiata Group Berhad.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), yang disampaikan pada Jumat, 30 Juli 2021, ditulis Minggu (1/8/2021), PT First Media Tbk, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan Axiata Group Berhad atau grup Axiata Berhad teken term sheet yang belum mengikat (term sheet) sehubungan dengan rencana penjualan dan pengalihan 1.816.735.484 saham atau 1,81 miliar saham LINK.

Jumlah itu setara 66,03 persen dari jumlah modal yang disetor dan modal ditempatkan dalam LINK, serta tidak termasuk saham treasuri.

Rencana transaksi penjualan saham itu antara lain sebanyak 798.969.286 saham yang dimiliki oleh Perseroan yang mewakiliki 29,04 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam LINK.

 

 

Selanjutnya

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, 1.017.766.198 saham yang dimiliki Asia Link Dewa yang mewakili 36,99 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam LINK.

"Negosiasi atas rencana transaksi dilakukan secara langsung antara Perseroan dan Asia Link Dewa sebagai penjual dengan XL dan Axiata sebagai calon pembeli, dan pada tanggal surat ini para pihak masih dalam proses negosiasi,” tulis Sekretaris Perusahaan PT First Media Tbk, Harianda Noerlan dalam keterbukaan informasi BEI.

Dengan bergantung pada selesainya proses negosiasi itu, para pihak berencana teken perjanjian definitif sehubungan dengan rencana transaksi.

Perseroan menyatakan, kejadian, informasi dan fakta material tersebut di atas tidak berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.

"Perseroan akan tetap memperhatikan dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan pelaksanaan rencana transaksi,” tulis perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya