Sarana Meditama Metropolitan Serap Belanja Modal Rp 21 Miliar hingga Kuartal I 2022

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) tetap menargetkan belanja modal Rp 200 miliar pada 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jun 2022, 22:41 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 21:01 WIB
Paparan publik PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), Rabu (8/6/2022) (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)
Paparan publik PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), Rabu (8/6/2022) (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)

Liputan6.com, Jakarta -- PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) telah merealisasikan belanja modal Rp 21 miliar hingga kuartal I 2022 dari target belanja modal sebesar Rp 200 miliar.

"Sebagian besar belanja modal untuk pembelian alat medis, pengembangan sistem digital dan IT rumah sakit,” ujar Direktur PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, Armen Antonius Djan saat paparan publik perseroan, Rabu (8/6/2022).

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, dr Juniwati Gunawan menuturkan, perseroan memiliki sejumalh rencana pengembangan bisnis untuk transformasi ke digital. Dengan demikian, perseroan dapat memberikan pelayanan kesehatan lebih baik kepada masyarakat.

Dalam paparan publik disebut, perseroan meningkatkan sistem informasi sumber daya manusia (HRIS). Dengan implementasi SunFish,perseroan menyederhanakan tugas administratif yang meningkatkan analisis dan data manajemen. Selain itu, perseroan juga meningkatkan sistem manajemen dan pemeliharaan aset melalui SAMRS, perseroan memiliki platform untuk memelihara dan mengelola catatan dan penilaian aset hingga propertinya.

Perseroan juga mengganti sistem informasi rumah sakit yang ada dengan Intersystem Trakcare. Perseroan pakai InterSystems untuk menerapkan sistem informasi rumah sakit baru yang dikenal sebagai InterSystems Trakcare, sistem informasi perawatan kesehatan terintegrasi untuk akomoditas perawatan pasien dan meningkatkan pengalamannya dengan sistem rekam medis elektronik kelas dunia.  

Adapun Trakcare akan diterapkan di semua unit rumah sakit EMC healthcare yang dijadwalkan perdana di RS EMC Alam Sutera pada Desember 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Absen Tebar Dividen 2021, Ini Alasannya

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 8 Juni 2022, perseroan memutuskan tidak membagikan dividen 2021.

Presiden Direktur PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, Jusuf Halimi mengatakan, laba bersih 2021 akan digunakan untuk kebutuhan operasional rumah sakit dan ekspansi perseroan.

"Diputuskan pada RUPS ini kita tidak membagikan dividen karena semua laba yang ada akan digunakan untuk kebutuhan operasional rumah sakit dan ekspansi yang kita canangkan untuk dicapai dan dikejar pada 2022,” kata dia.

Selain itu, perseroan juga membuka kesempatan untuk akuisisi rumah sakit yang sesuai dengan strategi perseroan sehingga menjadi rumah sakit yang dipercaya dengan pelayanan pasien. Hal ini juga untuk beri dampak positif bagi perkembangan grup rumah sakit perseroan ke depan. 

"Kami selalu terbuka kesempatan yang ada. Jika ada rumah sakit yang kebetulan dilepas dan cocok," ujar Jusuf.

RUPST juga telah menerima pengunduran diri Komisaris Independen Marianna Sutadi. Dengan demikian, susunan komisaris perseroan antara lain Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Dr Robert Pakpahan dan Komisaris Independen Komjen Pol (Purn) Drs Unggung Cahyono.

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk mencatat laba bersih sebelum penyesuaian merhing entities mencapai Rp 136,45 miliar pada 2021. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 187,64 miliar.

Hal tersebut didukung dari pendapatan naik 55,67 persen menjadi Rp 1,27 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 816,81 miliar.

Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) mengumumkan laporan keuangan untuk periode tiga bulan pertama 2022. Dalam periode tersebut, Sarana Meditama Metropolitanmencatatkan kenaikan pendapatan 6,22 persen menjadi Rp 349,5 miliar dari Rp Rp 329 miliar di kuartal I 2021.

Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan turut naik menjadi Rp 225,18 miliar dari Rp 175,69 miliar pada kuartal I 2021. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto Rp 124,28 miliar pada kuartal I 2022, turun 18,93 persen dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 153,31 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan laba usaha dari Rp 69,7 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 14,4 miliar pada kuartal I 2022.

Hal ini lantaran dari sisi beban usaha naik sepanjang kuartal I 2022. Beban penjualan naik 279,13 persen menjadi Rp 2,84 miliar. Disusul beban umum dan administrasi laba yang juga naik 35,16 persen menjadi Rp 107,52 miliar pada kuartal I 2022.

Meskipun pada periode tersbeut perseroan juga mencatatkan laba penjualan aset tetap sebesar Rp 213,87 juta, di mana raihan ini berbanding terbaik dari kuartal I 2021 yang rugi Rp 135,4 miliar. Serta penghasilan operasi lain Rp 258,82 juta, yang juga berbalik arah dari kuartal I 2021 yang rugi hingga Rp 3,16 miliar.

 

Selanjutnya

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Adapun beban keuangan mengalami perbaikan dari Rp 28,13 miliar pada kuartal I 2021, menjadi hanya Rp 5,19 miliar pada kuartal I 2022. Sementara penghasilan keuangan juga naik menjadi Rp 1,99 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp 1,21 miliar pada kuartal I 2021.

Setelah dikurangi pajak, perseroan mencatatkan laba bersih sebelum margin entitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 6,15 miliar dari Rp 28,23 miliar pada kuartal I 2021.

Dari sisi aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 4,78 triliun, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 4,95 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 700,9 miliar dan aset tidak lancar Rp 4,08 triliun.

Liabilitas hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 566,43 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 517,06 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 302,96 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 263,45 miliar.

Adapun ekuitas hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 4,22 triliun, turun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 4,43 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya