Liputan6.com, Jakarta - PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) bidik pertumbuhan pendapatan dan laba sebanyak 5 persen pada 2022. Dalam mencapai target tersebut, Gaya Abadi Sempurna fokus menggunakan strategi D2C atau Direct to consumer (langsung kepada konsumen).
"Salah satunya D2C (Direct-to-consumer) menjadi sebuah fokus dari pengembangan kami salah satu dengan D2C sebagai manufacturing langsung menjual kepada konsumen, kami berharap ini bisa menyumbang bottom line atau laba kami,” kata Direktur SLIS, Wilson Teoh dalam paparan publik Gaya Abadi Sempurna, Jumat (22/7/2022).
Baca Juga
Gaya Abadi Sempurna juga berharap dengan meningkatkan kapabilitas produknya akan meningkatkan laba bersih. "Dengan meningkatkan kapabilitas produksi kami, kami juga dapat meningkatkan bottom line kami juga,” ujar dia.
Advertisement
Sementara itu, Direktur Utama Gaya Abadi Sempurna, Edi Hanafiah Kwanto menegaskan perusahaan yang dikendalikan oleh PT Selis Investama Indonesia ini akan meningkatkan kinerja bisnis, apalagi dari sisi volume sangat baik di mana penjualan sepeda listrik (e-bike) tahun lalu mencapai 20.605 unit, motor listrik (e-motor) 3.886 unit, dan sepeda anak-anak (kids bicycle) 55.814 unit.
Berdasarkan survei yang dilakukan pihak ketiga, merek SELIS yang diproduksi anak usaha PT Juara Bike (JB), kini menempati posisi terdepan dalam kategori kendaraan listrik, sehingga perseroan meyakini jumlah pelanggan akan terus naik dan berdampak pada pertumbuhan penjualan dan laba.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja
Dari sisi kinerja, Direktur Keuangan SELIS Wilson Ng mengungkapkan, perseroan mampu meraih kinerja positif pada kuartal I-2022, dengan penjualan naik 3,35 persen menjadi Rp 108,30 miliar dari kuartal I-2021 senilai Rp 104,79 miliar. Laba bersih pun mencapai Rp 6,83 miliar, naik 6,4 persen dari sebelumnya Rp 6,42 miliar.
"Pendapatan terbesar dari pendapatan komponen elektronik sebesar Rp 64,86 miliar dan penjualan sepeda listrik yang melesat 46,31 persen menjadi Rp 43,44 miliar dari sebelumnya Rp 29,69 miliar,” kata Wilson.
Adapun untuk strategi tahun ini, SELIS akan fokus melakukan publikasi dan penjualan, baik melalui media sosial dan e-commerce, maupun lewat kanal distribusi offline seperti pasar modern dan tradisional, hingga penjualan dengan skema business to consumer (B2C) dan business to government (B2G).
Khusus pemasaran offline, SELIS mengoptimalkan lebih dari 400 titik jaringan penjualan (distributor, gerai pajang, toko ritel, dan point of sales/POS) di seluruh Indonesia.
"Kami juga kerap mengikuti pameran berskala besar, dalam dan luar negeri serta mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan, sejalan dengan komitmen mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)," tambah Edi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Absen Bagikan Dividen 2021
Sebelumnya, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) absen membagikan dividen untuk tahun buku 2021.
"Untuk pembagian dividen belum ada, di dalam perencanaan kami di tahun ini,” kata Direktur Gaya Abadi Sempurna, Wilson Teoh dalam paparan publik SLIS, Jumat, 22 Juli 2022.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penggunaan laba bersih 2021 sebagai laba ditahan sebesar Rp24,94 miliar untuk memperkuat modal. Nilai laba ditahan ini sebesar 98,8 persen dari total laba bersih perusahaan pada 2021 sebesar Rp 25,25 miliar.
Sementara itu, sisanya Rp 300 juta akan dialokasikan untuk dana cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 juncto Pasal 71 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 25 Anggaran Dasar Perseroan.
Sebelumnya dalam RUPST 2020, perseroan pernah membagikan dividen sebesar Rp 1,5 miliar atas laba bersih 2019 senilai Rp 29,52 miliar, setelah SELIS sukses melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Oktober 2019.
Direktur Utama Gaya Abadi Sempurna, Edi Hanafiah Kwanto mengatakan, sepanjang tahun lalu di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang menurunkan daya beli masyarakat, perseroan masih mampu meraih laba bersih Rp 25,25 miliar, turun 4,7 persen dari laba bersih 2020 sebesar Rp 26,50 miliar.
Kinerja 2021
Sedangkan, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 25,18 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 26,47 miliar. Lalu, penjualan berhasil naik 8,87 persen menjadi Rp 448,36 miliar dari tahun sebelumnya Rp 411,80 miliar.
"Tahun lalu, realisasi penjualan sedikit di bawah target seiring dengan belum pulihnya daya beli masyarakat akibat pandemi. Namun di tengah dinamika ekonomi dan prospek kendaraan listrik, kami berupaya menghasilkan kinerja terbaik melalui strategi yang inovatif dan berkesinambungan,” kata Edi dalam keterangan resminya.
Selain itu, dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Hadi Avilla Tamzil sebagai Komisaris Independen, efektif per 6 Juni 2022.
"Komisaris ada pergantian komisaris independen menjadi Budi Setiadi mengikuti masa jabatan komisaris independen sebelumnya,” kata Wilson.
Advertisement