Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan afiliasi dari sub holding gas Pertamina yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang merupakan salah satu perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia bekerjasama untuk mendukung dua program pemerintah.
Kerja sama itu ditunjukkan dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Potensi dan Analisa Pengembangan Bisnis Energi Hijau dan Petrokimia serta Peningkatan TKDN Infrastruktur Gas Bumi pada Senin, 1 Agustus 2022.
Baca Juga
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso dan Direktur Legal, External Affair & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai serta Direktur Supply Chain Chandra Asri, Ruly Aryawan di Grha Pertamina.
Advertisement
Melalui kerjasama ini, Pertagas dan Chandra Asri bersinergi dalam mendukung program 1 Juta Sambungan Jargas (Jaringan Gas) per tahun melalui penyediaan bahan baku jaringan pipa gas.
Selain itu, Chandra Asri dan Pertagas juga akan melakukan pengembangan pemanfaatan gas bumi dan turunan milik Pertagas untuk pemenuhan kebutuhan produksi Pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten serta analisis pemanfaatan fasilitas Chandra Asri untuk pengembangan infrastruktur terminal Liquefied Natural Gas (LNG) atau jaringan distribusi pipa gas Pertagas.
Langkah tersebut merupakan komitmen dari kedua pihak dalam mendukung dua program pemerintah sekaligus, yakni mengurangi ketergantungan pada produk impor dengan mendorong penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia serta penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sediakan Bahan Baku Terbaik
Direktur Legal, External Relations & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus menyediakan bahan baku jaringan pipa gas terbaik yang memenuhi seluruh Standar SNI bagi Pertagas.
“Sebagai salah satu tulang punggung sektor strategis di tanah air, Chandra Asri terus berupaya untuk menyediakan kebutuhan produk petrokimia bagi industri dalam negeri. Kami berharap kerjasama ini mampu meningkatkan presentase penggunaan komponen TKDN sesuai dengan program Pemerintah,” kata Edi dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/8/2022).
Chandra Asri memiliki keunggulan dalam produksi pipa PE 100 yang memiliki durabilitas tinggi dengan tingkat ketebalan (thickness) yang lebih tipis dibandingkan menggunakan material PE 80 yang umum biasa digunakan di jargas.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Potensi Bisnis
Melalui kerjasama ini Pertagas akan mengembangkan potensi penggunaan pipa PE 100 milik Chandra Asri untuk dimanfaatkan pada jargas di Pertagas Group, salah satunya jargas Jogja – Solo – Semarang.
“Saat ini, kapasitas produksi teknologi HDPE Bimodal dapat memproduksi resin aplikasi pipa gas PE 100 hingga 136.000 Ton per tahun dari total produksi Polyethylene Chandra Asri 736.000 Ton per tahun. Kapasitas Chandra Asri tersebut jauh lebih tinggi untuk memenuhi target kebutuhan proyek jargas nasional 1 Juta Sambungan Pipa Gas Rumah Tangga per tahun,” tambah Edi.
Sementara itu, Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso menuturkan, kerja sama yang dibangun juga untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan pemanfaatan gas sebagai energi bersih khususnya untuk pabrik petrokimia.
"Kerja sama ini memiliki potensi bisnis yang besar ke depannya untuk industri gas, tidak hanya dalam hal supply gas untuk pabrik petrokimia namun juga untuk mendukung pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan dan bersih serta sejalan dengan program pemerintah untuk menurunkan emisi karbon," ujar Gamal.
Bakal Stock Split
Sebelumnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/7/2022), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk akan stock split saham agar harga saham perseroan di pasar bursa menjadi lebih terjangkau untuk investor terutama investor ritel.
“Serta untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di BEI sehingga diharapkan jumlah investor yang tertarik berinvestasi di perseroan menjadi lebih banyak,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 5 Agustus 2022. Selain itu, perseroan juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengubah susunan pengurus perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Juli 2022, saham TPIA naik 0,79 persen ke posisi Rp 9.550 per saham. Saham TPIA dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 9.450 per saham.
Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 9.575 dan terendah Rp 9.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.013 kali dengan volume perdagangan 33.108 saham. Nilai transaksi Rp 31,5 miliar.
Advertisement